Maknai Iduladha, Risma Minta Hargai Setiap Perbedaan

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meneladani hari raya Iduladha 1440 H dengan menghargai perbedaan. Menurutnya banyak perbedaan yang kini tengah dihadapi masyarakat dan kerap diungkit-ungkit. 

“Allah ingin umatNya menjadi orang bijak dan menerima perbedaan, maka kemudian dicipatakan perbedaan-perbedaan itu,” kata Risma kepada media di Taman Surya Balai Kota Surabaya usai salat Ied, Minggu 11 Agustus 2019.

Menurutnya pemahaman ini diambil dari larangan Allah SWT dalam membunuh binatang selama melaksanakan haji.

Risma mengungkapkan dengan larangan tersebut dimungkinkan binatang-binatang tersebut bertasbih, berbicara dan beribadah kepada Tuhan. Sehingga manusia harus bisa menghargai hak binatang.

BACA JUGA: Risma Teladani Konsistensi Almarhum Mbah Moen

“Umat Islam diminta menahan hawa nafsu tidak membunuh binatang, tetapi sejauh ini banyak dan tega manusia membunuh sesama,” Risma menambahkan.

Ia menjelaskan, jika Tuhan berkehendak untuk menciptakan perbedaan, seharusnya manusia bisa saling menerima.

Dalam kesempatan ini, Risma mengajak masyarakat mampu agar menyisihkan hartanya untuk berkurban. Hal tersebut diharapkan membantu orang-orang yang kurang mampu.

“Pak Rektor Unitomo Surabaya (Bachrul Amiq) menyampaikan, ‘sebetulnya tidak perlu ada kemiskinan di Surabaya dan Indonesia kalau umat yang mampu, peduli dengan orang lain’,” kata dia.

BACA JUGA: Kapolda Jatim Kurban Dua Ekor Sapi di Situbondo

Ia juga menegaskan, sebagian harta kekayaan manusia adalah hak milik orang-orang yang tidak mampu. Oleh sebab itu, ia terus mendorong agar saling peduli dengan sesama.

Kepada awak media, Risma juga mengimbau masyarakat memanfaatkan daun-daun untuk membungkus daging. Imbaun ini guna menghindari penggunaan plastik pada saat pemotongan hewan kurban maupun saat pembagian daging.

Sekadar diketahui, Risma menyerahkan dua ekor sapi yang disalurkan ke masyarakat miskin melalui dua ormas, yakni PCNU dan Muhammadiyah. Sedangkan Pemerintah Kota Surabaya berkurban 16 sapi dan 44 kambing di beberapa masjid eks lokalisasi dan masjid umum di Surabaya.