Rabu, 29 May 2019 08:15 UTC
APLIKASI BARU. Angelia Fioni Melinda Gunawan menunjukkan aplikasi Titip Makan yang dikembangkan. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) membuat inovasi aplikasi Titip Makan yang digunakan untuk jasa penitipan makanan di lingkungan sekitar. Inovasi ini terinspirasi karena banyaknya masyarakat yang suka mencari barengan untuk mencari makan.
“Saya kan asisten dosen, nah suatu ketika ada dosen saya yang keliling ruangan untuk tanya mau nitip makan apa,” kata Mahasiswa Teknik Informasi STTS Angelia Fioni Melinda Gunawan (21) saat diwawancarai di STTS, Rabu 29 Mei 2019.
Permasalahan itu, lanjut Angelia, kemudian mencoba membuat aplikasi yang mewadahi masayarakat yang mencari jasa penitipan atau cari barengan untuk makan.
Perempuan asal Probolinggo itu mengungkapkan aplikasi ini sama halnya dengan Go Food maupun Grab Food yang sudah ada. Tapi Titip Makan ini digunakan lebih spesifik, yakni di lingkungan sekitar.
BACA JUGA: STTS Kenalkan Teknologi Manajemen Lingkungan Industri
“User (pengguna) yang membuka jasa penitipan bisa menentukan biaya jasa titip (jastip) yang dibuka,” kata dia.
Angelia menjelaskan aplikasi ini bisa diunduh di Play Store hanya dengan ukuran kurang lebih 11 megabyte (MB). Nantinya semua pengguna bisa menjadi admin atau membuka jastip di lingkungannya.
Tapi untuk penggunanya hanya dikhususnya di wilayah setempat, lanjut Angelia, misalnya di satu kampus, satu tempat kerja, maupun di kos-kosan.
BACA JUGA: Mahasiswa UKWM Ciptakan Cemilan Sehat Berbahan Bayam
"Untuk menunya, bisa memilih di seluruh wilayah kota Surabaya,” kata dia.
Ia juga menjelaskan aplikasi Titip Makan tidak menyediakan menu room chat (ruang obrolan). Sehingga dalam memilih menu makanan yang akan dipesan melalui sistem voting.
“Karena kalau pakai chat bisa memakan waktu dan bisa lama, jadi lebih baik pakai vote,” katanya.
Dalam prosesnya, kata dia, pilihan terbanyak akan terpilih menjadi tujuan pembelian makanan. User yang tidak memilih menu tersebut bisa memutuskan tidak jadi membeli atau memilih menu makanan baru di tempat yang sudah terpilih.
BACA JUGA: Selai Konvyt, Perpaduan Kopi Labu dari UKWM
Angelia mengungkapkan aplikasi ini masih membutuhkan perbaikan dalam beberapa hal. Misalnya seperti sistem invite teman atau pengguna saat ini belum ada sistem privasi. Jadi setiap user bisa dengan mudah mengajak orang yang berada di sekitarnya.
“Nantinya akan saya buat menjadi QR Code untuk bergabung dengan jastipnya,” kata dia.
Selain itu, ia juga akan mengembangkan aplikasi di bidang jastip barang. Menurutnya saat ini banyak pengguna sosial media yang membuka jastip melalui medianya. Nantinya, Angelia menjelaskan, dengan aplikasi jastip ini akan mempermudah pembuka jasa untuk menerima uang dari pengguna jasa.
“Jadi bisa langsung transfer melalui aplikasi yang disediakan. Nah itu kan udah menggunakan uang yang nitip langsung,” kata dia.
