Sabtu, 02 March 2019 09:14 UTC
Ilustrasi. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Mahalnya Surat Muatan Udara (SMU) diakui Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) Erwin Poedjiono belum berdampak bagi angkutan barang melalui laut. Karakter kargo yang berbeda menyebabkan konsumen tidak mengalihkannya dari udara ke laut.
"Kalau kargo dari dulu beda karakter antara kapal laut dengan pesawat," ujar Erwin disela-sela peringatan ulang tahun Dharma Lautan yang ke-43 di Gadukan Utara, Surabaya, Sabtu 2 Februari 2019.
Perbedaan mendasar dari dua jenis angkutan adalah daya tahan kargo. Barang yang diangkut kapal laut cenderung memiliki waktu lebih panjang, sedangkan pesawat karakternya harus cepat sampai.
BACA JUGA: PT DLU Andalkan Dua Penyeberangan untuk Dongkrak Penumpang
Begitu pun dengan jumlahnya. Menurut Erwin, barang yang diangkut kapal laut merupakan bahan keperluan pokok dengan jumlah besar. Berkali lipat dibanding dengan pesawat. "Karena itu tidak terlalu signifikan," ungkapnya.
Justru yang paling berpengaruh yakni di sisi penumpang. Erwin menuturkan, mahalnya harga tiket pesawat membuat banyak penumpang berpindah ke angkutan laut. Lonjakan tersebut baru akan terlihat saat libur panjang dan mudik lebaran.
"Sekarang masih kecil sekali, belum terasa. Sekitar 1 persen. Kemarin cuaca juga buruk sekali. Nanti pada waktu angkutan lebaran baru kita bisa bicara," bebernya.
BACA JUGA: Naiknya Tarif Kargo Udara Pukul Logistik Jatim
Meski demikian, efek naiknya tiket pesawat ini tidak membuat PT DLU melakukan ekspansi pasar. Erwin mengaku masih melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Lesunya daya beli baik nasional maupun global membuat pihaknya memilih menunggu dan menahan diri.
"Sementara tahun ini kami hentikan dulu ekspansi. kita evaluasi karena situasi terakhir sangat tidak memungkinkan untuk ekspansi. Semua daya beli masyarakat menurun, perekonomian secara global menurun. Banyak perusahaan yang tutup," tandasnya.