Logo

Lurah Garda Terdepan Pelayanan Warga Surabaya

Dinilai Melalui Hasil Output dan Outcomenya
Reporter:,Editor:

Rabu, 05 January 2022 15:20 UTC

Lurah Garda Terdepan Pelayanan Warga Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Kadispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji saat berkantor di Kelurahan Ngagelrejo.. Foto: Humas Pemkot Surabaya/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa kelurahan bukanlah tempat orang-orang buangan. Tapi, mereka yang bertugas di kelurahan adalah orang-orang hebat dan berkompeten.

"Saya meminta kepada lurah agar menjadi orang-orang yang hebat dan berani. Karena otomatis kelurahan itu diisi orang-orang yang punya kemampuan," kata Eri, Rabu 5 Januari 2022

Menurutnya, mereka yang diberikan amanah sebagai pemimpin itu karena memiliki kompetensi sesuai hasil dari asesmen. "Kalau merasa berat jadi lurah, tolong sampaikan surat pengunduran diri. Karena saya menjadikan njenengan (anda) lurah dari hasil nilai tes asesmen. Sehingga saya harap nilai tes itu sesuai dengan kinerja di lapangan," ia menegaskan.

Makanya ia meminta tidak ada lagi lurah yang tidak bisa dihubungi warga. Juga, tidak ada lagi lurah yang tidak bisa memberikan solusi atas permasalahan warga. "Karena buat saya, lurah adalah jabatan yang sangat penting ketika memajukan sebuah kota. Sebab, lurah bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ketika warga bertanya, maka permasalahan cukup berhenti di kelurahan," ia menjelaskan.

Baca Juga: Camat dan Lurah Berlomba Jemput Bola 'Ngantor' di Balai RW

Oleh sebab itu, ia tak ingin lurah kerjanya hanya duduk di belakang meja. Atau bahkan ketika ada bayi stunting dan warga yang tidak mampu bayar sekolah anaknya, justru lurahnya tidak tahu.

"Makanya saya berharap lurah turun ke lapangan agar tahu kondisi warganya seperti apa. Turun ke lapangan ketika ada hujan atau banjir. Kalau njenengan tidak mampu, munduro gak popo (Kalau anda tidak mampu, silahkan mundur tidak apa-apa)," ia menekankan.

Karenanya setiap pejabat pemkot termasuk lurah akan menandatangani kontrak kinerja. Ini sebagai bentuk evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap output dan outcome hasil dari kinerja. "Jadi, kinerja lurah atau camat itu nanti akan dinilai melalui hasil output dan outcome-nya itu sesuai atau tidak," ia menandaskan.

"Ciptakan rasa kebersamaan, gotong-royong dan kekeluargaan. Lurah satu dan lainnya bisa saling berkoordinasi dan komunikasi untuk membantu menyelesaikan sebuah permasalahan," ia menambahkan.