Logo

Limbah Medis RSUD dr Harjono Ponorogo Meningkat 20 Persen selama Pandemi 

Reporter:,Editor:

Selasa, 16 March 2021 07:40 UTC

Limbah Medis RSUD dr Harjono Ponorogo Meningkat 20 Persen selama Pandemi 

LIMBAH MEDIS. Petugas dengan APD lengkap memasukkan limbah medis ke dalam incinerator di RSUD dr Harjono, Ponorogo, Selasa, 16 Maret 2021. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo mencatat ada kenaikan jumlah limbah medis selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL) RSUD dr Harjono, Fatkul Aman, mengatakan rata-rata kenaikan limbah medis sebelum dan sesudah pandemi mencapai 20 persen. Jika sebelum pandemi jumlah limbah medis hanya berkisar 170 kilogram, setelah pandemi mencapai 200 kilogram.

“Kenaikan tidak serta merta signifikan karena jumlah pasien yang masuk RSUD juga sedikit berkurang,” kata Fatkul, Selasa, 16 Maret 2021.

BACA JUGA: Pandemi, Limbah Medis Covid-19 Meningkat Empat Kali Lipat

Ia menuturkan jika RSUD saat ini telah memiliki alat pengolah limbah medis sendiri, yakni incinerator yang digunakan untuk mengolah limbah medis dengan cara dibakar di suhu lebih dari 1.000 derajat celsius. Pembakaran dilakukan selama dua jam dengan empat kali proses dalam satu hari.

“Sehingga sekali proses ada sekitar 50-an kilo limbah medis yang dibakar,” tutur Fatkul.

BACA JUGA: Selama Pandemi, Sampah Medis di Mojokerto Meningkat

Beberapa limbah medis yang dimusnahkan, menurutnya, hampir sama sebelum pandemi, namun dengan adanya pandemi ada beberapa tambahan seperti APD dan masker serta alat-alat yang berkaitan dengan penanganan medis pasien terkonfirmasi dan limbah sisa makanan pasien terkonfirmasi Covid-19.

“Yang kita serahkan kepada pihak ketiga adalah pengolahan abu dari sisa pembakaran sampah medis,” kata Fatkul. Limbah medis termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dimana pengelolaannya termasuk pemusnahannya diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah (PP).