Logo

Lima Orang Positif Covid-19, Desa di Mojokerto Jadi Pilot Project Kampung Tangguh Semeru

Reporter:,Editor:

Senin, 01 June 2020 07:00 UTC

Lima Orang Positif Covid-19, Desa di Mojokerto Jadi Pilot Project Kampung Tangguh Semeru

KAMPUNG TANGGUH. Bupati Mojokerto, Pungkasiadi saat meresmikan Kampung Tangguh Semeru di wilayah Utara Sungai Kabupaten Mojokerto. Foto

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak lima orang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Kini desa tersebut jadi project sinergitas Forkopimda, sebagai 'Kampung Tangguh Semeru' di wilayah hukum Polresta Mojokerto, karena masuk zona merah.

Masuk zona merah, sejak hasil swab ada salah satu warga yang baru tiba dari Jakarta berinisial J (79) pada Senin 25 Mei 2020 terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian, melakukan karantina wilayah secara mandiri guna memutus mata rantai Covid-19 selama 14 hari dengan membentuk PSBM berdasarkan kesepakatan desa.

"Sebenarnya tidak ada pemilihan, ini ide awalnya Pak Kapolda kita tindak lanjuti secara bersama-sama. Banyak hal sebenarnya yang disampaikan, hanya saja kita memang ada pilot-pilot projek. Selain itu karena adanya lima yang sudah terkonfirmasi positif di sini, artinya semaksimal mungkin kita menahan ini agar tidak bertambah," kata Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, Senin 1 Juni 2020, usai meresmikan Kampung Tangguh Semeru di wilayah Utara Sungai Kabupaten Mojokerto.

Abah Ipung panggilan akrabnya menjelaskan, kemandirian setiap desa sangatlah penting di masa pandemi saat ini. Terlebih adanya suplemen peningkatan empati masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid - 19 harus dilakukan secara mandiri dan bersama-sama.

BACA JUGA: Covid-19, Tulungagung Siap Hadapi Tatanan New Normal dengan Pos Digital Astuti

"Kedepannya jika sudah disepakati bersama seperti ini, kita hanya tinggal pengarahannya saja dalam hal pencegahan pemutusan Covid - 19. Kita coba bangun dengan adanya divisi-divisi yang ada di setiap Kampung Tangguh Semeru, seperti sudah ada divisi kesehatan informasi, dan lumbung pangan," bebernya.

Ia berharap Kampung Tangguh Semeru, akan tetap bertahan kendati jika pandemi Covid-19 berakhir nantinya. Komitmen masyarakat dalam kedisiplinan protokol kesehatan menyambut New Normal tetap terus berjalan konsisten.

"Jika desa zona merah nantinya menjadi zona hijau dikarenakan adanya kampung tangguh, atau bahkan masih zona hijau maupun zona kuning tetap bisa mempertahankan kampung tangguh ini seterusnya. Semaksimal mungkin menahan ini tidak menyebar juga dengan rapid tes, dan penerapan karantina mandiri sebagai upaya awal seperti ada One Gate, yang masuk ada cek point seperti di Bendung ini," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolresta Mojokerto AKBP Bogiek Sugiyarto menambahkan, dengan adanya penerapan dua Kampung Tangguh Semeru di wilayah hukumnya secara efektif dirasa mampu mencegah penyebaran Covid - 19 secara masif. 

BACA JUGA: Tatanan New Normal di Pesantren Bukan Hal Baru

Saat ini ada dua wilayah yang dijadikan Kampung Tangguh Semeru, yakni Kelurahan Prajuritkulon, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, dan Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

"Kedepan akan lebih banyak lagi, ini sangat efektif karena melibatkan masyarakat sendiri kita hanya pendukung saja, masyarakatlah yang berpasrtisipasi aktif melakukan pencegahan," ucapnya.

Tak hanya itu, saat ini pihaknya juga melakukan evaluasi rapid tes secara acak terhadap Desa Bendung yang terkonfirmasi positif lima orang tersebut. Perangkat setempat juga berupaya dengan menerapkan protokol kesehatan 24 Jam nonstop, khususnya dijalur one gate pintu masuk pemukiman warga.

Ini tak lain dianggap sebagai upaya penekanan penyebaran Covid-19 ke luar Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang berasal dari transmisi luar menjadi transmisi lokal. "Sengaja rapid tes acak untuk mengetahui apakah desa ini sudah benar-benar zero Covid - 19, terlebih jika nantinya kelima pasien terkonfirmasi tersebut sembuh," kata Bogiek.