Senin, 13 April 2020 08:53 UTC
Mahasiswa asing yang masih bertahan di Jember, mendapatkan bantuan kesehatan dari kampus Unej. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Jember – Lima mahasiswa Universitas Jember asal Timor Leste memilih tidak pulang ke negaranya. Kendati pihak kampus telah memberlakukan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah sejak pertengahan Maret 2020.
Sikap ini dipilih kelima mahasiswa setelah Pemerintah Timor Leste menerapkan lockdown total yang mulai diberlakukan Senin 13 April 2020 pukul 00.00 WIT. Langkah ini diambil kelima mahasiswa Unej atas imbauan Pemerintah Timor Leste guna menekan penyebaran virus corona atau covid-19.
“Kami diminta tetap tinggal di kota tempat belajar, untuk mencegah penularan virus corona,” kata Koordinator Mahasiswa Universitas Jember asal Timor Leste, Mualim Monteiro, saat dihubungi Jatimnet.com melalui telepon, Senin 13 April 2020.
Mualim menduga, instruksi ini didasari atas peristiwa sebelumnya. Di mana mahasiswa asal Timor Leste dinyatakan positif covid-19 sepulang kuliah di Ternate, Maluku Utara.
BACA JUGA: Pandemi Covid, Mahasiswa Ini Lulus dan Sidang Skripsi Online
Dia menjelaskan kebijakan lockdown total dilakukan Pemerintah Timor Leste terhitung dini hari tadi atau Senin 13 April 2020. Namun sebelum penerapan tersebut, penerbangan internasional masih dilayani di Timor Leste.
“Mulai pukul 00.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) dini hari tadi, sudah tidak ada penerbangan internasional,” ujar mahasiswa S1 semester dua, jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej ini.
Mualim menceritakan bahwa pemerintahnya cukup ketat menerapkan lockdown total. Polisi dan tentara dikerahkan untuk mencegah warga keluar rumah. Pemerintah hanya memperbolehkan warga keluar rumah untuk urusan penting seperti membeli makan.
BACA JUGA: Study From Home, Mahasiswa Unej Dapat Paket Data Internet Rp 50 Ribu
“Itupun tidak boleh berboncengan, meski suami istri. Harus satu motor, satu orang,” papar mahasiswa asal kota Viqueque ini.
Sebetulnya Timor Leste mengirim enam mahasiswa kuliah di Jember. Keenamnya adalah dua mahasiswa S2 agrnomi, satu mahasiswa agrobusiness, satu mahasiswa teknik sipil, satu mahasiswa ekonomi bisnis dan satu mahasiswa S3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Namun satu mahasiswa sudah pulang sebelum penerapan lockdown total. Sementara Mualim dan empat kawannya menunggu informasi dari Kedubes Timor Leste di Indonesia.
Pemerintah Timor Leste juga telah mekukan pendataan kepada mahasiswanya yang merantau di Indonesia. “Semua mahasiswa yang kuliah di Indonesia, dapat bantuan tunjangan hidup, selama pandemi covid-19 belum reda,” ujar Mualim.
BACA JUGA: Diminta Bantu Tangani Covid, Dokter Baru Lulus Diusulkan Dihitung Masa Internsip
Sebetulnya Unej juga memberikan bantuan kepada mahasiswa asingnya. Tidak hanya kepada mahasiswa asal Timor Leste, Unej juga memberi bantuan kepada mahasiswa asal Malaysia.
Sementara pemberian bantuan kesehatan dilakukan pengurus Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) di gedung CDAST Senin 13 April 2020.
Aliya, mahasiswa asal Malaysia, yang mendapat bantuan kesehatan dari kampus, mengaku ingin tinggal di Jember. Hal ini didukung pihak keluarga agar tinggal sementara di Jember. Namun pihak pemerintah memintanya pulang setelah meningkatnya jumlah penderita virus corona di Indonesia.
“Awalnya ingin tetap di Jember, karena saya tidak tahu kondisi di Malaysia seperti apa. Tetapi pemerintah menyuruh saya pulang. Alhamdulillah difasilitasi (pesawat) dari pemerintah,” kata Aliya.