Minggu, 13 November 2022 23:00 UTC
Ilustrasi ledakan bom. pixabay
JATIMNET.COM, Surabaya – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sebuah ledakan terjadi di jalan raya Istanbul. Akibatnya, enam orang tewas dan 81 lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini disebutnya sebagai serangan bom yang mengarah ke terorisme.
Erdogan mengatakan bahwa ledakan itu merupakan serangan berbahaya karena terjadi sebelum berangkatnya ke KTT G20 di Indonsia, Minggu, 13 November 2022. Ia berjanji akan menghukum para pelaku ledakan tersebut.
“Orang-orang di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya,” kata dia saat konferensi pers. Ia menambahkan bahwa informasi awal menunjukkan seorang wanita berperdan di dalamnya.
“Mungkin ini salah jika kami mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah teror, tetapi berdasarkan penyelidikan sementara dan intelijen awal dari gubernur saya yang menyatakan ini ada semacam aksi terorisme,” ujar Erdogan.
Baca Juga : Ledakan Bom di Srilanka Tewaskan 207 Orang
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya sebelumnya mengatakan ledakan itu terjadi sekitar pukul 16:20 waktu setempat.
Sebuah video yang diposting online menunjukkan api meletus dan ledakan keras terjadi ketika jalan tengah ramai. Para pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.
Rekaman lain menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran dan polisi di tempat kejadian. Pengguna media sosial mengatakan toko-toko dan jalan ditutup. Jalan ini merupakan jalan raya ramai yang populer di kalangan turis dan penduduk lokal, dengan deretan toko dan restoran.
Bulan Sabit Merah Turki mengatakan darah sedang ditransfer ke rumah sakit terdekat. Regulator RTUK Turki memberlakukan larangan siaran pada liputan ledakan sekitar satu jam setelah itu terjadi.
"Belasungkawa saya kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam ledakan di Istiklal Avenue," kata Wali kota Ekrem Imamoglu di Twitter.
Baca Juga : Erdogan Desak Barat Lawan Islamophobia Pasca Teror Christcurch
Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 oleh ISIL (ISIS) dan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan ledakan itu mengejutkan karena belum ada peringatan baru-baru ini atas serangan di kota itu. "Tetapi langkah-langkah keamanan tetap tinggi di daerah itu," katanya.
Murat Aslan, seorang analis keamanan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tempat ledakan itu terjadi di daerah yang sangat ramai dengan keamanan yang tinggi.
“Polisi pada umumnya berada di level tertinggi di daerah ini,” katanya.“Ada banyak kamera keamanan di daerah itu. Saya pikir polisi akan mengidentifikasi dengan tepat siapa yang melakukan ini dan bagaimana dia melakukan ini jika itu adalah serangan teror,” tambahnya.
Aljazeera
