Logo

Lebaran, Kampung di Mojokerto Perketat Karantina Larang Warga Keluar Masuk

Warga Luar yang Masuk Lewat Jalur Alternatif Disuruh Pulang
Reporter:,Editor:

Senin, 25 May 2020 04:00 UTC

Lebaran, Kampung di Mojokerto Perketat Karantina Larang Warga Keluar Masuk

ISOLASI. Warga Dusun Kedungpalang, Desa Lakardowo, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, melakukan karantina untuk mencegah Covid-19 selama Lebaran, Senin, 25 Mei 2020. Warga dilarang ke luar atau masuk kampung setempat. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Suasana Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di Dusun Kedungpalang, Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto tampak berbeda dibanding sebelumnya. Atas kesepakatan warga, mereka melakukan karantina dusun secara mandiri selama Lebaran sejak Minggu, 23 Mei 2020, hingga Selasa, 26 Mei 2020.

Dusun Kedunpalang hanya memiliki satu Rukun Warga (RW) dan empat Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk 780 orang. Meski kampung mereka dikarantina untuk mencegah penyebaran Covid-19, warga tetap merayakan Lebaran dan menerapkan protokol kesehatan.

"Sholat Id (Idul Fitri) tetap dilaksanakan, tapi saya informasikan agar protap Covid-19 diterapkan, walaupun Dusun Kedungpalang zona hijau. Cuci tangan, pakai masker, dan untuk sementara salaman pakai sistem bukan muhrim (tidak bersentuhan)," kata Pj. Kades Lakardowo,     Archolis Masruchin Samtiyar pada Jatimnet.com, Senin, 25 Mei 2020.

BACA JUGA: Jelang Hari Raya, Mojokerto Sehari Sumbang Pasien Covid-19 

Selain itu, warga dusun setempat dilarang ke luar kampung untuk bersilaturahmi selama tiga hari Lebaran. Begitu juga warga luar kampung dilarang masuk ke dusun setempat.

"Itu hasil rapat RT warga Dusun Kedungpalang, semua akses jalan ditutup total. Khusus di akses jalan utama ini dilakukan penjagaan secara berkala," ucapnya.

Ia menjelaskan kebijakan itu diambil warga untuk mendukung pemerintah daerah dalam percepatan penangan persebaran virus Covid - 19 dan demi kebaikan warga setempat.

"Menjaga agar jangan ada orang dari zona merah masuk. Apalagi, belakangan kasus Covid-19 secara nasional terus mengalami peningkatan termasuk Jatim dan Mojokerto," kata pria yang akrab disapa Cholis ini. 

BACA JUGA: Tiga Warga Terpapar Covid-19, Desa di Mojokerto Melakukan Karantina Mandiri

Meski sudah ada larangan, masih ada warga luar dusun yang masuk melalui jalur lain atau menerobos sawah atau kebun atau meletakkan motornya di portal penghalang dan berjalan kaki menuju rumah kerabat mereka.

Warga luar yang ketahuan menerobos atau masuk lewat jalan lain dan berkunjung ke keluarga mereka akan diminta segera pergi meninggalkan kampung setempat.

"Supaya tidak menimbulkan kesenjangan sosial atau pilih-pilih. Jadi, semuanya yang ketahuan didata dan cepat-cepat diminta pulang atau kembali," ujar Cholis.