Logo

Jelang Hari Raya, Mojokerto Sehari Sumbang Pasien Covid-19 

Reporter:,Editor:

Sabtu, 23 May 2020 15:00 UTC

Jelang Hari Raya, Mojokerto Sehari Sumbang Pasien Covid-19 

Ilustrasi. Sehari jelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, jumlah pasien positif Covid-19 di Mojokerto sumbang lima orang. Ilustrator: Siti

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sehari jelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto meningkat tajam. Tercatat per Sabtu 23 Mei 2020, pasien positif Covid-19 bertambah lima orang. 

"Jumlah pasien positif Covid-19 hari ini bertambah lima orang, jadi jumlah totalnya adalah 24 pasien," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto.

Ardi mengungkapkan, kelima pasien itu adalah berinsial G, berusia 29 tahun, asal Desa Kebonagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Kedua seorang perempuan berinisial A dengan usia 39 tahun dari Desa Tempuran, Kecamatan Sooko. 

Ketiga, seorang tenaga medis di salah satu puskesmas di Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. Pasien tersebut merupakan perempuan berinisial A dengan usia 50 tahun asal Desa/Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA: Awal Gejala Batuk dan Demam, Perempuan di Mojokerto Positif Covid-19

Keempat, laki-laki berusia 62 tahun berinisial S warga asal Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko dan kelima seorang perempuan berinisial R berusia 49 tahun asal Perumahan Canggu Permai, Kecamatan Jetis.

"Pasien G ini awalanya merasakan demam, dengan susuh badan 38 derajat pada 8 Mei dan 11 Mei mengalami demam, lalu dibawah ke Rumah sakit Sakinah menjalani rawat jalan. Pada 12 Mei, dibawa ke RS Gatoel karena mengalami radang paru-paru," katanya.

Mengetahui hal itu, pasien menjalani pengambilan sample untuk uji swab pada 16 Mei. Pada 22 Mei, pasien keluar dari rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

"Hasil uji swab pasien baru keluar pada 23 Mei, hasilnya pasien positif terkonfirmasi Covid-19. Saat ini pasien menjalani perawatan dan isolasi di RS Gatoel," kata Ardi.

BACA JUGA: Tertular dari Ibu, Anak di Mojokerto Positif Covid-19

Untuk pasien berinisial A ini terdeteksi saat hendak melakukan operasi melahirkan pada 14 Mei 2020. Sebab, sebelum dilakukan operasi, dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Kemudian langsung dilakukan pengambilan sample untuk uji swab.

Pada 15 Mei, menjalani operasi dan melahirkan dengan selamat, baru pada 18 Mei, pasien pulang dari rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya. "Hasil uji swab pasien A baru keluar 23 Mei dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19," Ardi menerangkan.

Sedangkan untuk pasien dari tenaga medis, terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani rapid test. Yakni 14 Mei 2020, seluruh petugas medis di Kecamatan Prambon dilakukan rapid test, pasien A hasilnya reaktif. 

Pada 15 Mei, menjalani uji swab di RSUD Sidoarjo, dan hasilnya baru keluar pada 23 Mei dinyatakan positif Covid-19. Kini ia menjalani isolasi mandiri. Untuk pasien berinsial S dinyatakan positif Covid-19 berawal dari mengeluh mual dan muntah sejak sebulan lalu, kemudian pasien dilakukan swab pada 18 Mei.

BACA JUGA: BLT Dampak Covid-19 Dipotong Ketua RT Rp200 Ribu

"Sempat diperbolehkan pulang pada 19 Mei, setelah itu 23 Mei hasil swab-nya keluar, hasilnya positif Covid-19,"  katanya.

Selanjutnya, berinisial R  ini pada 8 Mei 2020, suaminya meninggal di RSUD Wahidin Sudiro Husodo,  dan dimakamkan dengan protokol Covid-19. Pada 13 Mei, pasien R menjalani rapid test dan hasilnya negatif. 

Meski demikian, pasien R dilanjutkan menjalani uji swab pada 16 Mei dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya. "Pada 23 Mei, hasil uji swab pasien R keluar dan hasilnya adalah positif," ujar ARdi.

Dengan adanya tambahan lima pasien positif, jumlah total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto 24 orang. Dengan rincian 22 pasien dalam perawatan, dua pasien dinyatakan sembuh dan satu pasien meninggal dunia.

Ardi mengimbau, masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah seperti penerapan physical dan social distancing, di rumah saja jika tidak ada hal-hal mendesak untuk keluar rumah.

"Selama pandemi ini, hari ini adalah tambahan pasien positif terkonfirmasi Covid-19 paling banyak per hari. Jangan sampai di kemudian hari jumlahnya semakin meledak. Ayo, kita patuhi surat edaran yang sudah dikeluarkan pemerintah," imbaunya.