Kamis, 17 March 2022 10:20 UTC

no image available
JATIMNET.COM, Pamekasan - Jajaran lapas/ rutan di Kanwil Kemenkumham Jatim kembali menghasilkan karya produktif melalui pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kini giliran Lapas IIA Pamekasan hasil budi daya telah karya WBP berhasil melakukan panen raya padi di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Nato Farm Camp. Selain itu, juga digelar penjualan perdana 8.000 paving blok hasil karya WBP.
Panen raya dan penjualan paving blok itu dihadiri Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo dan Bupati Pamekasan Badrut Tamam. Keduanya didampingi Kalapas Pamekasan Seno Utomo.
Ketiganya turun langsung ke sawah dan memanen padi secara bersama-sama. Teguh dalam sambutannya mengatakan bahwa Lapas Pamekasan merupakan satker yang termasuk istimewa.
Baca Juga: Sepuluh Satker Jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim Raih Predikat WBK/ WBBM 2021
Karena menjadi satu dari sembilan lapas yang ditetapkan Ditjen pemasyarakatan untuk menggelar pembinaan melalui SAE kategori pertanian, peternakan dan cuci kendaraan sejak 2021 lalu. “Hasilnya bisa kita lihat sendiri hari ini kami memanen padi di lahan seluas 1,5 hektare,” ujar Teguh.
Selain sawah, di SAE Nato Farm Camp juga terdapat pembinaan kemandirian peternakan dan pengelolaan limbah domestik. Para WBP diajari proses budidaya ikan, sapi, kambing dan ayam. Sedangkan limbah rumah tangga diolah menjadi pupuk kompos. “Semua merupakan hasil karya WBP yang selama ini di bina di Lapas Pamekasan,” ujarnya.
Tidak itu saja, lapas tertuta di pulau garam itu juga melakukan penjualan produk industri. Sebanyak 8.000 paving blok terjual dan akan dikirimkan ke daerah jawa Tengah.
Ini adalah penjualan perdana sejak pembinaan pembuatan paving dimulai sekitar sebulan yang lalu. “Untuk pasar, alhamdulillah sudah ada kerjasama dengan pihak ketiga, sehingga kita tinggal memproduksi saja,” terangnya.
Baca Juga: Panen Raya, Komisi VI DPR RI Pertanyakan Pemerintah Impor Beras 1 Ton
Meski demikian, Teguh menegaskan bahwa tujuan utama dari pembinaan WBP melalui SAE ini bukan serta merta untuk keuntungan materiil saja. Melainkan lebih pada rasa kemanusiaan. Yaitu untuk menyiapkan WBP dengan keterampilan dan keahlian tambahan.
Terutama dalam bidang pertanian. Sehingga dapat digunakan sebagai bekal, untuk mereka warga binaan kembali lagi ke masyarakat. “Yang paling penting agar masyarakat mau menerima dan menghapus stigma negatif kepada WBP, karena sudah mampu berkarya sendiri serta tentunya bermanfaat,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan mengapresiasi capaian Lapas Pamekasan. Menurutnya, panen raya ini penting dan diharapkan menjadi salah satu cara Kalapas untuk meningkatkan perekonomian. Ekonomi dan inovasi serta kreasi menjadi hal penting di era pandemi.
Ia juga menambahkan di satu sisi ekonomi harus cepat, pandemi harus semakin lambat. “Inovasi dan kreasi menjadi kewajiban di era pandemi karena pandemi ini menhendaki pelambatan, revolusi industri menghendaki percepatan,”
