Logo

Lapas Mojokerto Rawat Bekas Penjara Hasyim Asy'ari, Napi Didatangi lewat Mimpi

Reporter:,Editor:

Jumat, 21 March 2025 08:00 UTC

Lapas Mojokerto Rawat Bekas Penjara Hasyim Asy'ari, Napi Didatangi lewat Mimpi

Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan di depan ruang penjara atau tahanan nomor 2 yang pernah ditempati KH Hasyim Asy'ari saat ditahan tentara Jepang. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto rupanya memiliki salah satu kamar yang menyimpan segudang sejarah perjuangan pahlawan kemerdekaan di era penjajahan Jepang puluhan tahun yang lalu. 

Salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pahlawan nasional, KH. Hasyim Asy'ari, pernah dipenjara oleh tentara Jepang saat menolak ritual penghormatan terhadap Kaisar Hirohito dan menyembah kepada Dewa Matahari di tahun 1943. Kiai Hasyim pernah dipenjara selama 4 bulan di penjara yang kini menjadi Lapas Kelas IIB Mojokerto. 

Menurut informasi, sebelumnya Kiai Hasyim dipenjara di Jombang, namun saat itu para santri melakukan demonstrasi meminta ulama itu dibebaskan hingga membuat tentara Jepang memindahkannya ke Penjara Mojokerto. 

BACA: Momen Bahagia Warga Binaan Lapas Mojokerto Berbuka Puasa Bareng Keluarga

Dulu, nama penjara ini bukanlah Penjara Mojokerto atau Lapas Kelas IIB Mojokerto, melainkan Penjara Purwotengah.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan menyebut untuk mengenang jasa pahlawan dan peduli terhadap sejarah tokoh ulama salah satu pejuang kemerdekaan, pihaknya merawat kamar itu dengan istimewa. 

"Jadi kenapa kok berbeda, karena di kamar nomor dua inilah dulu KH Hasyim Asy'ari mengalami tekanan fisik dan menyelesaikan oleh tentara Jepang saat memperjuangkan Islam dan bangsa Indonesia," kata Rudi saat diwawancarai, Jumat, 21 Maret 2025.

Lapas Kelas IIB Mojokerto sengaja melestarikan peninggalan bersejarah ini agar keberkahan juga mengiringi warga binaan. Artinya, bisa meneladani KH Hasyim Asy'ari dalam segala hal dan membuat jati diri semakin lebih baik. 

"Kami ingin mengingatkan bahwa sejarah ini bukan hanya milik Mojokerto, namun milik bangsa Indonesia. Hikmah yang bisa diambil oleh warga binaan adalah nilai positif agar mentauladani Kiai Hasyim dalam kekuatan iman dan teguh pada nilai-nilai kebaikan," katanya. 

BACA: Bangunkan Sahur Warga Binaan, Kepala Lapas Mojokerto Keliling Bunyikan Kentongan

Menurut Rudi, tidak ada perubahan atau renovasi pada kamar nomor 2 Lapas Mojokerto ini, sebab pihaknya ingin mempertahankan keaslihan peninggalan jejak sejarah. 

"Hanya kami cat saja warna hijau, kami rawat kami bersihkan tanpa merubah bentuk," katanya.

Salah satu warga binaan berinisial IW, 53 tahun, yang sudah sekitar satu tahun menempati kamar itu mengaku memiliki energi yang berbeda. 

Bahkan ia mengaku bermimpi didatangi Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari berasa di depan pintu kamar penjara. Dalam mimpinya, ulama besar itu tidak menyampaikan pesan, namun pengalaman spiritual ini membuat IW lebih taat beribadah. 

"Positif energinya, suasananya teduh. Enak kalau dipakai ibadah," kata narapidana kasus korupsi tersebut.