Sabtu, 25 February 2023 23:40 UTC
Petugas gabungan dari Polres Mojokerto, BNNK dan Lapas menunjukkan barang dari hasil razia yang digelarnya di kamar narapidana. Foto: Hasan/Dokumen
JATIMNET.COM, Mojokerto - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus memperketat pengawasan dan pengecekan terhadap warga binaan pemasyarakatan.
Mengingat, kapasitas warga binaan yang ada didalamnya telah mencapai 950 narapidana atau mencapai tiga kali lipat dari kapasitas seharusnya.
Kalapas Mojokerto Dedy Cahyadi menjelaskan, penjagaan dan pengawasan terhadap gerak-gerik napi kian ditambah. Bahkan, penggeledahan langsung kerap digelar jajarannya setiap waktu.
"Lapas itu real time keadaannya. Detik ini mungkin aman, sedetik kemudian atau besok itu belum tentu. Jadi harus dibutuhkan banyak pengecekan," kata Dedy.
Baca Juga: Lapas Mojokerto Dirazia, Petugas Gabungan Temukan Sajam di Ruang Tahanan Napi
Menurut Dedy, keamanan napi selama menjalani hukuman harus menjadi perhatian serius. Tidak hanya menghindarkan mereka dari narkotika dan obat-obatan terlarang, tapi juga barang berbahaya lainnya, seperti senjata tajam atau barang mudah terbakar.
"Warga binaan ini tidak sekedar ditangkap dan dihukum penjara. Tapi lebih dari itu, mereka juga mendapatkan pembinaan dan keamanan," tandasnya.
Sistem rolling dijalankan dengan melibatkan 10 personel dalam satu shift. Mereka bertugas patroli di blok, pintu utama, dan pos jaga. Sepuluh sipir ini menjaga 950 lebih warga binaan.
Dedy menyatakan, sistem rolling ini akan dievaluasi sehingga semua area rawan di lapas dapat terpatroli. "Evaluasi pasti akan kami lakukan agar pantauan di dalam hunian bisa ter-cover sehingga keamanan warga binaan bisa dikendalikan," pungkasnya.
Reporter : Hasan
