Logo

Lahan Relokasi Rumah Rawan Bencana Belum Tersedia

Reporter:,Editor:

Selasa, 12 March 2019 11:37 UTC

Lahan Relokasi Rumah Rawan Bencana Belum Tersedia

BPBD Kabupaten Probolinggo terkendala belum adanya ketersediaan lahan untuk merelokasi rumah warga yang rawan bencana alam seperti banjir dan longsor. Foto: Zulkifli.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi menyebut rencana relokasi sejumlah rumah warga di Desa Andung, Kecamatan Tiris yang berada di titik rawan banjir dan longsor masih terkendala ketersediaan lahan.

Menurutnya, relokasi rumah warga yang berada di daerah rawan bencana tidak bisa dilakukan lantaran warga tidak memilki lahan lain. Anggit menambahkan relokasi rumah warga bisa segera dilakukan asal tersedia lahan pengganti yang bersertifikat.

“Untuk membangun rumah warga itu sebenarnya bisa, lewat anggaran Dinas Perumahan dan Permukiman lewat program RTLH (Rumah Tidak layak Huni),”jelasnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa 12 Maret 2019.

BACA JUGA: BPBD Kabupaten Probolinggo Bentuk Desa Tangguh Bencana

Dikatakan Anggit, Perhutani sebenarnya telah bersedia menyiapkan lahan relokasi dibangunnya rumah warga. Namun pihak Perhutani mengajukan syarat mengirimkan surat ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan BUMN untuk pengajuan lahan.

“Surat menyurat sudah dilakukan Bupati Probolinggo sekitar sebulan lalu, namun belum ada jawaban sampai saat ini,” pungkasnya.

Dari pantauan BPBD Kabupaten Probolinggo, terdapat sekitar 11 rumah warga di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris yang perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana.

Sejumlah rumah itu umumnya berada di daerah tepian Sungai Pekalen, di mana jaraknya hanya sekitar tiga hingga lima meter dengan bibir sungai.

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Probolinggo, Dua Korban Meninggal

“Harapan kami dan masyarakat, minimal ada jawaban dulu dari pihak terkait untuk ketersediaan lahan, sebagai tempat relokasi rumah warga. Kalau memang nanti tetap tidak ada tanggapan, kemungkinan bupati akan berkirim surat lagi,” tandasnya.

Anggit bersyukur tahun ini sudah ada progres untuk lahan rawan bencana di daerah atas yakni, Desa Lawang Kedaton, Kecamatan Tiris. Sebab dalam waktu dekat, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR) akan membangun plengesengan, agar permukiman warga setempat aman dari longsor.