Senin, 24 January 2022 01:00 UTC
Wahyu menunjukkan kurma muda miliknya
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebuah pohon kurma tumbuh subur dan berbuah lebat di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Yang menarik justru kurma muda-nya menjadi rebutan pagi para pejuang dua garis merah.
Pemilik pohon kurma, Wahyu Eko Widodo, mengatakan pohon kurma miliknya tersebut tumbuh tak sengaja setelah saat ia mendapat oleh-oleh buah kurma dari ibunya yang saat itu bekerja di Arab Saudi.
Saat itu biji buah kurma hasil oleh-oleh tersebut oleh keluarganya ia buang begitu saja di depan rumah. “Seingat saya buah pohon kurma ini tumbuh sekitar tahun 1996, saat itu saya masih SD,” kata Wahyu, Senin 24 Januari 2022.
Wahyu menerangkan jika pohon kurma yang tumbuh tak sengaja tersebut ia biarkan tumbuh begitu saja di depan rumahnya. Hingga akhirnya pada 2012 lalu pohon tersebut tiba-tiba berbuah lebat.
Baca Juga: Ini Manfaat Kesehatan dari Kurma Muda
Pada awal-awal berbuah ia pun sengaja membiarkan begitu saja dan hanya ingin mencicipi rasa buahnya seperti apa. “Dulu awal berbuah sebenarnya hanya Ingin tau rasanya kurma seperti apa, ternyata untuk yang tumbuh didepan rumah ini rasanya sedikit manis, tidak terlalu manis,” terang Wahyu.
Karena ia merasa tidak terlalu manis maka ia pun jarang merawat buahnya, bahkan sejak pertama kali berbuah hingga beberapa kali berbuah selanjutnya sering juga buahnya menjadi sasaran makanan burung.
Hingga akhirnya ia mendengar bahwa buah kurma muda memiliki khasiat untuk kesuburan. “2016 itu saya mendengar bahwa buah kurma ini berkhasiat untuk kesuburan, dari situ saya inisiatif untuk membagikannya,” ujar Wahyu.
Pria berusia 35 tahun ini pun lantas memposting buahnya kurmanya di media sosial. Ia pun kaget ketika memposting buah kurmanya tersebut ternyata mendapat banyak respon positif. “Ini saya Bagikan gratis, ternyata banyak yang mau dan datang kerumah,” imbuh Wahyu.
Baca Juga: Buah Kurma Pembawa Rejeki dan Mitos Ingin Hamil
Karena banyaknya permintaan ia pun lantas membuat daftar antrian bagi siapa saja yang menginginkan buah kurma muda miliknya. Sebuah grup whatsapp khusus antrian kurma muda pun ia buat untuk memudahkan dan menertibkan antrian agar semua yang datang kerumahnya bisa kebagian.
Saking banyaknya peminat, ia pun membatasi untuk satu nomor antrian hanya ia beri tujuh butir buah kurma muda. Pasalnya dalam satu tahun pohon kurma miliknya hanya berbuah satu kali.
Selain itu hanya khusus buah kurma yang berumur empat sampai lima bulan saja yang dijadikan untuk progam kehamilan. “Biasanya yang datang mereka yang menginginkan progam sendiri, jarang diwakilkan. Bahkan ada orang yang dari Sidoarjo dan Yogya datang kesini,” tandas Wahyu.
Bahkan sampai saat ini sejak 2019 lalu, ia mencatat sudah lebih dari 1700-an nomor antrian datang kerumahnya untuk meminta buah kurma muda. “Ada yang sudah membawa anaknya datang lagi kesini untuk meminta buah kurma kembali. Mau progam anak kedua,” ungkapnya.
Bapak satu anak ini menuturkan jika alasannya menggratiskan buah kurmanya karena ia orangtuanya dulu harus menunggu 11 tahun hingga akhirnya ia dilahirkan. “Itu kenapa saya menggratiskan buah kurma ini dan membantu para pasangan yang mengingkan anak,” pungkasnya.