Senin, 29 August 2022 23:00 UTC
Ki-ka: Direktur Utama PT Industri Kereta Api/INKA (Persero) Budi Noviantoro, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Anindya Bakrie, berpose di samping Bus Listrik E-Inobus, di Madiun.
JATIMNET.COM, Madiun – Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa kualitas bus listrik buatan PT INKA (Persero) sudah bagus. Apalagi, sudah mendapatkan SUT (Surat Uji Tipe) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kenyamanan serta kualitas dari produk bus listrik sudah bagus mulai dari suspensi, akselerasi, bobot yang ringan dan juga sudah tersertifikasi mendapat izin dari SUT Kemenehub terkait kelaikan jalan,” kata Kartika Wirjoatmodjo saat melakukan kunjungan kerja ke PT INKA di Kota Madiun dalam rangka meninjau bus listrik, Senin, 29 Agustus 2022.
BACA JUGA : Melalui Bus Listrik Merah Putih, Sejumlah Perguruan Tinggi Berkontribusi Lancarkan KTT G20 2022
Karena sudah dinyatakan nyaman, berkualitas dan legal maka, ia menyatakan bahwa tinggal proses percepatan produksinya. Hal ini menjadi tantangan dari pihak PT INKA lantaran bus listrik digadang-gadang sebagai moda transportasi masa depan.
“Indonesia ke depannya tentu membutuhkan transportasi publik seperti kereta maupun bis. Progress yang dilakukan oleh PT INKA (Persero) ini tentunya menjadi cikal bakal Indonesia untuk membangun ekosistem berbasis electric vehicle dan harapannya yang memiliki TKDN sekitar 85 persen lokal dibandingkan mengimpor bis listrik,” jelas Kartika.
Untuk tahap awal ini, salah satu BUMN yang berkantor pusat di Madiun ini telah membuat puluhan bus listrik. Sebanyak 53 di antaranya telah dikontrak oleh Kemenhub DAMRI untuk dioperasikan pertama kali di G20 Bali. Nantiya, akan dijalankan di Surabaya dan Bandung.
“Kami juga bersama Kementerian Keuangan akan mendukung tekait sisi pendanaan serta pembiayaan bagi PT INKA,” ujar Kartika.
BACA JUGA : PT INKA – PT TWC Komitmen Kembangkan Moda Transportasi Listrik
Kebersamaan dengan Kementerian Keuangan merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan kementerin lain. Sesuai dengan roadmap untuk lima tahun ke depan, maka juga menggandeng digandeng Kementerian Perhubungan, Kemenko Perekonomian, dan Kementerian Perindustrian.