Sabtu, 26 October 2019 02:46 UTC
Ilustrasi difteri oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Ratusan murid Madrasah Ibtidahiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang terpapar difteri. Informasi yang diterima, sebanyak 212 siswa dan 15 guru di MIN 1 Kota Malang, serta 42 siswa dan 20 guru SMA Negeri di Kota Malang dinyatakan positif carrier. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim pun meminta agar orang tua mengizinkan anaknya ikut imunisasi.
Langkah itu dilakukan lantaran hasil penelitian mendapati jika siswa yang terkena difteri karena imunisasi kurang lengkap. Sehingga mudah terpapar atau terkena virus difteri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Kohar Hari Santoso menyebut pihaknya akan melangsungkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) November.
BACA JUGA: UNICEF Puji Banyuwangi Aman dari KLB Difteri
"Kalau sudah diimunisasi sampai 95 persen masyarakat, maka bisa terbentuk kekebalan kelompok. Tapi lebih baik lagi jika 100 persen dari semua anak yang terimunisasi difteri," kata Kohar, Sabtu 26 Oktober 2019.
Dinkes, lanjut Kohar, saat ini tengah menyiapkan langkah agar difteri tidak meluas. Yakni dengan melakukan penyuluhan ke masyarakat, dan mengimbau masyarakat menjaga kondisi badan.
"Kemudian pengobatan kasus dan kontak erat, mengimbau masyarakat jaga kondisi badan, memperhatikan etika batuk dan yang paling penting adalah imunisasi," ungkapnya.
BACA JUGA: Virus Malaria Asal Afrika Selatan Ditemukan di Kupang
Hingga saat ini, Dinkes Jawa Timur belum menemukan peningkatan kasus difteri di kota lain. "Di daerah lain di Jatim ada tapi sedikit dan tidak seramai kasus di Kota Malang," tuturnya.
Kendati demikian, Kohar mengingatkan supaya masyarakat melakukan pengobatan secara lebih seksama, yakni dengan pemberian antibiotik eritromisin selama seminggu.
Sedangkan, agar daya tahan seseorang meningkat, maka imunisasi harus dilakukan.
"Mereka yang sudah imunisasi lengkap, tidak usah khawatir jika ada kasus atau ada seseorang yang positif carrier atau pembawa bakteri difteri karena sudah punya daya tahan," tandasnya.