Logo

Kosgoro 1957 Jatim: UMKM Pilar Ekonomi Jatim yang Tidak Boleh Terabaikan 

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 May 2020 04:20 UTC

Kosgoro 1957 Jatim: UMKM Pilar Ekonomi Jatim yang Tidak Boleh Terabaikan 

Ketua PDK Kosgoro 1957 Jawa Timur Yusuf Husni saat meninjau pedagang kecil di Pasar Kerungsari Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua PDK Kosgoro 1957 Jawa Timur Yusuf Husni menilai, pemerintah kurang pro terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19. Padahal tidak hanya warga kurang mampu, pandemi yang telah melanda seluruh dunia itu juga berpengaruh cukup besar bagi UMKM. 

"Mereka diminta tutup selama PSBB, tapi kebutuhan mereka tidak dicukupi,” ujar Yusuf, Selasa 13 Mei 2020. 

Ia khawatir, perhatian yang kurang terhadap UMKM bisa berdampak ketika pandemi mulai mereda. Pelaku usaha sektor ini yang seharusnya dapat membantu mengembalikan kondisi ekonomi, justru tidak bisa bangkit. 

Selain itu, Yusuf juga menyoroti pemberian bantuan kepada orang tidak mampu. Menurutnya, langkah pemerintah yang memakai data lama kurang tepat. Pasal, banyak dari masyarakat terdampak yang kini menjadi orang miskin baru.

BACA JUGA: Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi, Buat APD hingga Olahan Makanan

"Kondisi riil di masyarakat yang banyak terjadi adalah munculnya orang miskin baru. Di mana orang miskin baru ini adalah mereka yang selama ini hidup dinamis dan aktif," terangnya. 

Sebab itu, ia meminta pemerintah terbuka dalam menyampaikan data. Tidak hanya pasien terjangkit virus SARS CoV-2, tetapi juga jumlah masyarakat terdampak dan kemampuan anggaran keuangan. 

“Harusnya pemerintah menyampaikan ke masyarakat, berapa kemampuan anggaran untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kalau tidak mampu ya jangan malu sampaikan saja, tidak perlu ditutupi seakan-akan mampu,” katanya.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Covid-19, Pasar Murah Online Harus Bisa Gerakkan UMKM9

Terkait penurunan angka pasien positif Covid-19, Yusuf mengingatkan agar pemerintah disiplin dalam menjalankan aturan yang sudah dibuatnya. Seperti menggunakan masker dan jaga jarak selama PSBB. 

“Mewajibkan masyarakat pakai masker tapi maskernya ngga disediakan. Mewajibkan masyarakat diam dirumah tapi kebutuhan hidupnya tidak dipenuhi. Pemerintah harus konsekuen dengan keputusannya,” ungkapnya. 

Kosgoro 1957 sendiri saat ini terus bergerak membantu penanganan Covid-19. Dalam beberapa pekan terakhir, penyaluran bantuan kepada warga dilakukan. Salah satunya, pembagian sembako dan masker yang dilakukan di Pasar Kedungsari Surabaya dan Jalan Taman Apsari, Selasa 12 Mei 2020.