Rabu, 08 May 2019 01:50 UTC
Ilustrator: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah penyakit mulai menjangkiti korban banjir di Kabupaten Gresik dan Jombang yang terjadi sepekan terakhir ini. Banyak warga yang mulai mengeluhkan serangan penyakit gatal-gatal dan gangguan pernafasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Kohar Hari Santoso mendata hasil sidak di Kecamatan Cerme beberapa hari lalu lebih kurang 70 orang memeriksakan diri di posko banjir Gresik.
"Sewaktu kami turun, banyak yang masih (terserang) gatal-gatal di Gresik. Ada juga yang mengalami gangguan saluran pernapasan," ujar Kohar, Selasa 7 Mei 2019.
BACA JUGA: Kunjungi Korban Banjir Gresik, Khofifah Disambati Tak Ada Tanggul
Sedangkan untuk penyakit yang disebabkan nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria, Kohar belum mendapatkan laporan. Kohar menyebutkan, kemungkinan terjangkitnya penyakit yang disebabkan nyamuk sangat tipis. Mengingat siklus penyakit ini sudah melewati masa puncak Januari lalu. Sedangkan April sudah cenderung turun.
"Kini yang perlu ditangani adalah nutrisi, air, dan sanitasi untuk mencegahnya. Penyakit yang akan muncul mulai gatal-gatal, yang berikutnya diare, dan saluran pernafasan. Itu yang perlu diperhatikan," ungkapnya.
BACA JUGA: Dua Tanggul Jebol, Banjir di Gresik Kian Parah
Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan semua korban banjir baik di Gresik dan Jombang yang telah sepekan terendam banjir, tertangani dengan baik. Para dokter telah mendatangi rumah dan pengungsian guna memberikan bantuan pengobatan.
"Kan biasa kalau banjir itu gatal, pusing-pusing, oh ada dokter yang ke sini. Jadi tim medik dan para medik proaktif ke rumah yang masih terendam banjir," kata Khofifah.
Dirinya pun menyebut seluruh biaya pengobatan terhadap korban banjir yang dirujuk ke rumah sakit daerah ditanggung oleh masing-masing pemerintah daerah. "Kalau memang harus di rujuk ke RSUD Dr Soetomo ya akan ditanggung pemprov," tandasnya.