Koordinator Aksi Tri Susanti Bantah Gerakkan Massa ke Asrama Mahasiswa Papua

M. Khaesar Januar Utomo

Selasa, 27 Agustus 2019 - 08:19

koordinator-aksi-tri-susanti-bantah-gerakkan-massa-ke-asrama-mahasiswa-papua

BANTAH.Koordinator aksi di depan Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Tri Susanti (Susi) saat keluar dari ruang penyidikan di Mapolda Jatim, Snein 27 Agustus 2019. Ia membantah yang menggerakkan massa untuk mengepung asrama. Foto: Khaesar J U

JATIMNET.COM, Surabaya – Koordinator aksi di depan Asrama Mahasiswa Papua (AMP), Tri Susanti membantah dirinya yang menggerakkan massa ke Asrama Mahasiswa Papua untuk melakuka persekusi..

Kuasa hukum Tri Susanti, Sahit menjelaskan, kliennya yang diperiksa selama kurang lebih 12 jam oleh Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim dipanggil sebagai saksi kasus ujaran kebencian dalam peristiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua tanggal 15-16 Agustus 2019.

"Dari pemeriksaan itu, Susi (Tri Susanti) tidak pernah menggerakkan massa ke asrama mahasiswa Papua untuk melakukan presekusi," ucap Sahit saat dihubungi Jatimnet, Selasa 27 Agustus 2019.

BACA JUGA: Pemeriksaan Terduga Ujaran Kebencian di AMP Memakan Waktu Sebelas Jam

Menurutnya, kehadiran Susi dengan ormas lainnya adalah untuk meminta kecamatan agar memasang bendera Merah Putih di depan asrama mahasiswa Papua.

"Ini karena pada beberapa tahun sebelumnya asrama itu tidak terpasang bendera sama sekali. Jadi Susi meminta kepada Camat untuk memasang bendera di depan asrama," ucap Sahit melanjutkan.

Namun, kata dia, saat akan ke kecamatan, Kamis 15 Agustus 2019, Sahit melihat jika bendera sudah terpasang di depan asrama. "Ini membuat Susi dan teman teman ormas lainnya tidak jadi ke kecamatan dan memilih tetap di warung kopi," ucapnya.

BACA JUGA: Terduga Ujaran Kebencian Penuhi Pemanggilan Polda Jatim

Sahit melanjutkan,  Susi baru mengetahui jika bendera itu dipatahkan dan sudah masuk ke dalam selokan usai mendapatkan kiriman foto. "Saat itu susi hanya melihat dari jauh saja dan lihat tiangnya saja yang sudah rusak serta tidak tahu pasti bendera itu masuk ke dalam selokan," bebernya.

Dalam grup Whatsapp yang diikuti Susi itu, sama sekali dirinya tidak mengajak rekan sesama ormas untuk mendatangi asrama mahasiswa Papua. "Sama sekali tidak ada ajakan untuk menyerang atau mendatangi asrama mahasiswa Papua," ucapnya.

Baca Juga