Rabu, 26 February 2025 08:30 UTC
Kades Kalirejo Syaiful Arif (kemeja biru) bersama perangkat Pemdes Kalirejo saat mengklarifikasi di kediaman dua lansia, Rabu, 26 Februari 2025. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Pemerintah Desa (Pemdes) Kalirejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik merespons atas pengakuan salah satu warga, Karomah, 75 tahun, yang mengaku dua tahun tidak menerima bantuan sosial (bansos).
Pengakuan itu sempat diunggah di salah satu akun Facebook melalui video dengan narasi "Hidup dimatikan, 2 tahun tidak dapat bansos, kasus Kalirejo Dukun Gresik".
Kepala Desa Kalirejo Syaiful Arif menampik adanya warga yang mengaku tidak menerima bansos di medsos selama dua tahun. Dia tinggal satu rumah bersama Maisaroh saudaranya yang juga lansia.
BACA: Kemensos Bakal Batasi Bansos bagi Penerima Usia Produktif
"Dari data yang ada di desa termasuk ada dokumentasi fotonya, yang bersangkutan (Karomah) terakhir kali menerima bansos PKH-BPNT pada Mei 2024 sebesar Rp1,2 juta," ujar Syaiful dikonfirmasi, Rabu, 26 Februari 2025.
Syaiful membeberkan setelah pertengahan tahun 2024 ada perubahan data dan Karomah tidak lagi terdaftar sebagai penerima bansos PKH maupun BPNT.
"Maka beliau kami alihkan sebagai penerima BLT DD tahun 2025. Sebagai gantinya, tahun 2025 Bu Maisyaroh yang terdaftar sebagai penerima PKH-BPNT," katanya.
Bahkan menurut Syaiful, Maisyaroh (saudara Karomah) pada Selasa, 25 Februari 2025, baru saja mengambil bansos PKH sebesar Rp600 ribu di Kantor Pos dan ada dokumentasi fotonya.
Syaiful menegaskan daftar penerima bansos PKH maupun BPNT merupakan kewenangan Kementerian Sosial atau Dinas Sosial. Yang belum terdaftar dan masuk kategori kurang mampu akan diberikan BLT Dana Desa.
BACA: Gus Ipul Janji Libatkan NGO Verifikasi Data dan Fakta Penerima Bansos
"Terkait Mbah Karomah yang terdata sudah meninggal dunia, itu kami mengetahuinya setelah mengecek di sistem penyaluran bansos. Mungkin ada kekeliruan dari Dispendukcapil dan sudah kami urus untuk perubahan datanya," katanya.
Kesalahan status penerima bansos ini sempat diunggah di salah satu akun Facebook dengan memberikan sejumlah narasi atau pernyataan.
"Dua perempuan usia sudah lanjut. Sebelumnya mendapatkan bansos, tetapi dua tahun terakhir ini tidak mendapatkan bansos. Sudah datang ke balai desa, tapi oleh desa justru dikatakan sudah meninggal dunia. Jangan-jangan kasus ini banyak terjadi. Orang yang sedianya mendapatkan bansos, malah datanya dimatikan atau dinyatakan meninggal dunia," begitu isi pernyataan salah satu akun di Facebook.