Logo

Gus Ipul Janji Libatkan NGO Verifikasi Data dan Fakta Penerima Bansos

Reporter:,Editor:

Jumat, 21 February 2025 06:00 UTC

Gus Ipul Janji Libatkan NGO Verifikasi Data dan Fakta Penerima Bansos

Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat berdialog bersama pilar-pilar sosial di Pendapa Ronggo DJumeno, Caruban Kabupaten Madiun, Jumat siang, 21 Februari 2025. Foto: Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Kementerian Sosial (Kemensos) melebur Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa peleburan data itu berdasarkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya, mempercepat program pengentasan kemiskinan.

"Ya, kita tentu ingin lebih cepatlah penurunan kemiskinan ekstremnya dan juga penurunan kemiskinan secara umum" kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf saat berdialog dengan pilar-pilar sosial di Pendapa Ronggo Djumeno Kabupaten Madiun, Jumat, 21 Februari 2025.

BACA: Kemensos Bakal Batasi Bansos bagi Penerima Usia Produktif

Untuk mencapai target tersebut, ia menegaskan bakal melibatkan pilar sosial, Dinas Sosial, Bupati, Wali Kota, dan Gubernur guna mengecek keabsahan data tersebut.

“Kami akan mengundang ormas atau organisasi nonpemerintahan yang memang punya program serupa untuk terjun lapangan memastikan apakah sesuai dengan kenyataan, sambil memantau data terbaru,” tuturnya.

Pihaknya ingin angka kemiskinan ekstrem dan kemiskinan umum mengalami penurunan. “Nilai persentasenya turun terus. Tetapi, data terbaru dari BPS, jumlah orang miskin terbanyak masih di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BACA: Update Penerima Bansos, Masyarakat Dilibatkan Lakukan Pendataan

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi menjelaskan penanganan kemiskinan di Kabupaten Madiun harus segera dientaskan dengan menuju satu data.

“Insyaallah kami akan kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Bagaimana bahu membahu menyatukan data dan pemberdayaan agar masyarakat tidak terus-terusan miskin,” katanya.

Mantan Direktur RSUD Dolopo itu juga menegaskan bahwasanya penanganan atau penurunan angka kemiskinan berprinsip pada pemberdayaan masyarakat. 

"Penanganan kemiskinan ini khan prinsipnya pemberdayaan masyarakat agar masyarakat lebih sejahtera," ujarnya.