Logo

KONI Jatim Minta Cabor Bela Diri Memperkuat Kuantitas dan Kualitas Atlet

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 November 2025 07:00 UTC

KONI Jatim Minta Cabor Bela Diri Memperkuat Kuantitas dan Kualitas Atlet

KONI Jatim melakukan evaluasi untuk mempersiapkan PON 2028. Foto: Khaesar

JATIMNET.COM, Surabaya - Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI Jatim) mendorong seluruh cabang olahraga (cabor) bela diri meningkatkan pembinaan para atlet.

Tujuannya, memastikan provinsi tersebut mampu memenuhi seluruh nomor pertandingan pada berbagai single event nasional maupun Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.

Apalagi, Jatim hanya mampu mengirim 79 atlet dari 223 nomor pada PON 2025 di Kudus beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut membuat banyak nomor terpaksa dilepas sehingga potensi perolehan medali tidak maksimal.

Meski demikian, Jatim tetap berhasil membawa pulang 62 medali. Rinciannya, 32 emas, 17 perak, dan 13 perunggu.

Hanya saja, menurut Kabid Binpres KONI Jatim Dudi Harjantoro hasil tersebut baru menggambarkan kemampuan maksimal dengan persiapan yang minim.

“Sudah kami evaluasi, dan hasilnya mereka (atlet) sudah berjuang maksimal. Namun, ke depan kami harus lebih siap menghadapi BK (babak kualifikasi) PON dan PON,” ujarnya, Selasa, 25 November 2025.

BACA: Puluhan Atlet Berprestasi Jatim Bakal Berlaga di PON Bela Diri 2025

Pembenahan ini dilakukan untuk menambah jumlah atlet di setiap cabor. Keterbatasan kuota pada PON Beladiri 2025 membuat Jatim tidak bisa mengikuti banyak nomor. Namun demikian, beberapa cabor bela diri di Jatim juga sedikit memiliki atlet yang bisa bersaing.

"Sebut saja Sambo dan Kempo yang hanya mengirim satu atlet. Kondisi ini menjadi catatan serius, terutama karena peta kekuatan nasional di cabang bela diri semakin merata," tutur Dudi.

Jumlah atlet yang akan diberangkatkan ke PON selanjutnya, menurut Dudi, dapat bertambah. Namun, tetap memiliki prestasi konsisten di berbagai kejuaraan.

Kejuaraan nasional (kejurnas) akan menjadi tolok ukur utama untuk menentukan kelayakan kelas maupun penambahan nomor.

“Melalui kejurnas nanti, kami akan melihat apakah sebuah cabor bisa menambah kelas atau tidak dalam menghadapi BK PON dan PON,” tuturnya.

Oleh karena itu, KONI Jatim meminta para pelatih segera menyusun program latihan jangka pendek dan menengah. Hal ini termasuk peningkatan kondisi fisik atlet yang dinilai masih menjadi kekurangan utama.

BACA: Sidoarjo dan Mojokerto Raih Emas Perdana Esports di Porprov Jatim IX 2025

Di tengah upaya Jatim memperkuat pembinaan, sejumlah provinsi lain kini menunjukkan perkembangan pesat di cabang bela diri. Hal ini menjadi tantangan tambahan bagi Jatim menjelang PON 2028.

"Dengan peta kekuatan yang semakin kompetitif ini, Jatim dituntut tidak hanya mempertahankan kualitas atlet unggulan. Tetapi, juga memperluas basis atlet agar bisa bertarung di seluruh nomor pertandingan," tuturnya.

Beberapa atlet Jatim dipastikan masih memiliki peluang tampil pada PON 2028. Namun, Dudi menegaskan bahwa tidak ada jaminan mereka otomatis diberangkatkan.

Setiap cabor diwajibkan menerapkan sistem promosi dan degradasi yang dipantau langsung oleh KONI Jatim. “Semua harus bersaing secara sehat. Hanya atlet terbaik yang akan berangkat,” tegasnya.

KONI Jatim berharap pembenahan ini tidak hanya memperkuat persaingan internal. Tetapi, juga memastikan Jatim tetap menjadi salah satu provinsi terkuat dalam cabor bela diri pada PON mendatang.