Minggu, 13 July 2025 06:00 UTC
Akademisi Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) Tebuireng, Kabupaten Jombang, Abdullah Aminuddin Aziz soroti. Foto: Dokumen pribadi
JATIMNET.COM, JOMBANG - Akademisi Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) Tebuireng, Kabupaten Jombang Abdullah Aminuddin Aziz menyoroti keberadaan komunitas Gay aktif di grup media sosial.
Apalagi, grup ini memiliki ribuan pengikut yang sempat membuat resah warga Kota Santri.
Menurutnya, fenomena komunitas Gay atau lebih luas cakupannya komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual (LGBT) dalam grup media sosial di wilayah Jombang tentunya jangan diabaikan.
Dalam hal ini, lanjut Amin, mereka membutuhkan pendekatan yang digunakan seyogianya berbasis pada edukasi, penelitian, serta kebijakan publik yang berkeadilan dan tidak reaksioner.
"Kita harus mampu memilah antara fakta, opini, dan dampak sosial yang sebenarnya terjadi di lapangan. Tentunya banyak faktor melatarbelakangi komunitas ini, jika ditemukan adanya pelanggaran hukum maka harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku," ucap saat dihubungi wartawan, Minggu 13 Juli 2025.
BACA: Komunitas Gay Kembali Hebohkan Warga, Angggota Grup di FB Tembus Ribuan
Namun demikian, langkah preventif jauh lebih penting, yakni melalui pendidikan karakter, penguatan nilai keagamaan, serta pendampingan psikososial bagi generasi muda.
"Dalam dunia akademik, setiap gejala sosial harus dilihat secara objektif, faktual, dan menyeluruh. Masyarakat memiliki hak untuk menjaga nilai-nilai moral dan budaya lokal," imbuh pengurus di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng itu.
Bahkan, Wakil Rektor 2 UNHASY ini juga mencermati banyak perubahan sosial yang terjadi di era digital ini.
Maka, peran kampus, pesantren, dan lembaga pendidikan harus diperkuat untuk menjadi benteng nilai. Bukan hanya dalam bentuk larangan, tapi juga lewat pendekatan dialogis dan humanis.
"Sebagai akademisi, saya berharap peristiwa ini menjadi momentum refleksi bersama, bahwa penguatan identitas kebudayaan dan religiusitas di daerah seperti Jombang harus terus ditopang dengan riset, kebijakan yang cermat, dan keteladanan moral diseluruh elemen masyarakat, " pungkasnya.