Logo

Komnas HAM Soroti Visi Misi Capres-Cawapres

Reporter:

Sabtu, 20 October 2018 05:03 UTC

Komnas HAM Soroti Visi Misi Capres-Cawapres

Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Ilustrasi Gilas.

JATIMNET.COM, Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti belum adanya komitmen untuk penyelesaian kasus pelanggaran HAM dalam visi dan misi dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019.

BACA JUGA : Ini Larangan Kepala Daerah yang Menjadi Jurkam

“Dua-duanya belum memasukkan isu HAM dalam visi misinya,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, di Jakarta seperti dikutip Antara, Jumat, 19 Oktober 2018.

Komnas HAM berencana mengundang dua pasangan calon itu untuk membicarakan mengenai komitmen masing-masing terkait penyelesaian pelanggaran HAM dalam rangkaian peringatan hari HAM.

BACA JUGA : TKN Jokowi-Ma’ruf Amin Laporkan Penyebaran Video Pelibatan Anak di Politik

Rangkaian peringatan diawali dengan Festival Ke-5 Hak Asasi Manusia Tingkat Nasional pada 13-15 November 2018 yang akan diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Selanjutnya pada 21 November di Jakarta akan digelar simulasi sidang tentang kebijakan sejumlah kementerian yang akan mengundang menteri serta warga yang menjadi korban pelanggaran HAM.

BACA JUGA : Tim Prabowo-Sandi Tak Khawatir Soekarwo Pindah Dukungan

Pada Hari HAM 10 Desember 2018, Komnas HAM akan menggelar diskusi paralel yang membahas tentang pelanggaran HAM berat, konflik agraria serta intoleransi. Kemudian hasil dari diskusi tersebut akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

“Setelah itu pada Januari kami akan undang capres-cawapres,” kata Ahmad Taufan Damanik pula.

BACA JUGA : TKN : Jokowi-Ma’ruf Amin Lahir dari Rakyat

Sebelumnya, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Luky Sandra Amalia menilai visi dan misi capres hampir sama isinya, tetapi Capres Jokowi memasukkan HAM ke dalam aspek hukum, tidak berdiri sendiri.

“Bisa dilihat dari situ mana keberpihakan calon pada isu HAM karena masih banyak isu HAM yang belum selesai,” kata Luky.

BACA JUGA : Tim Prabowo-Sandi Optimis Raih 70 Persen Suara di Jatim

Ia mengatakan diperlukan keberanian untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang tidak mudah, karena diduga menyangkut nama besar yang masih ada di Tanah Air.