JATIMNET.COM, Gresik – Komisi VI DPR RI  meninjau implementasi bata interlock presisi yang dikembangkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kendal, Jawa Tengah.

Bata interlock presis tersebut nantinya diperuntukkan dalam mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Komisi VI DPR RI mengapresiasi langkah SIG yang terus berinovasi di tengah tantangan yang dihadapi industri semen dan mendorong agar jangkauan ketersediaan bata interlock presisi dapat diperluas.

"Tantangannya sangat signifikan. Persoalan kelebihan kapasitas produksi, persaingan harga makin ketat, serta perubahan kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, semakin menuntut pelaku industri semen untuk terus berinovasi,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto saat memimpin kunjungan, Senin, 24 Februari 2025.

BACA: K3 Goes to School, Petrokimia Gresik Sosialisasi Cegah Kanker ke Pelajar

Program pembangunan 3 juta rumah oleh pemerintah menjadi peluang bagi industri semen di tengah biaya bahan baku yang meningkat dan anggaran infrastruktur yang terbatas. 

Kehadiran inovasi bata interlock presisi merupakan produk turunan semen hijau SIG dan menjadi solusi mendukung program pemerintah dalam menghadirkan hunian layak dan ramah lingkungan.

Bata interlock presisi unggul dan teruji memadai untuk diaplikasikan di wilayah dengan tingkat gempa tinggi dan waktu kontruksinya yang jauh lebih cepat dibandingkan rumah konvensional.

Rombongan Komisi VI DPR RI berkesempatan mencoba aplikasi bata interlock presisi yang menggunakan metode saling mengunci, pengaplikasian paving block berpori.

BACA: SIG Peduli Saliurkan Bantuan Dua Ribu Sak Semen ke STAI Al-Anwar Rembang

Paving block berpori merupakan salah satu solusi beton inovatif berbasis semen hijau dari SIG yang memiliki kemampuan meresapkan air, sekaligus solusi pada area genangan air.

Sementara itu, Direktur Utama SIG Donny Arsal menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan dukungan yang menjadi suntikan energi bagi SIG untuk terus berinovasi.
 
Donny menyebut aspek sosial dan lingkungan juga tidak luput dari perhatian SIG dalam menjalankan operasional perusahaan sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

“Inovasi semen hijau SIG lebih rendah emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional, serta memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi, lebih dari 90 persen," katanya.

Sehingga, dengan menggunakan semen hijau SIG, berarti ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendukung kemajuan industri dalam negeri.