Selasa, 28 August 2018 04:13 UTC
Jemaah haji debarkasi Surabaya kloter pertama telah tiba di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Selasa, 28 Agustus 2018. FOTO: Fahmi Aziz.
JATIMNET.COM, Surabaya – Jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi Surabaya telah tiba di tanah air, Indonesia. Sebanyak 450 jemaah haji kloter satu asal Situbondo mendarat di Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 03.24 WIB, Selasa dini hari, 28 Agustus 2018 dengan menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines penerbangan SV 5110.
450 jemaah ini langsung diantar ke Asrama Haji Debarkasi Sukolilo, Surabaya dan disambut Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur sekaligus Panitia Penyelenggara Ibada Haji (PPIH), Syamsul Bahri.
“Selamat datang kembali di Indonesia,” kata Syamsul dalam sambutannya di Gedung Mina, Asrama Haji Debarkasi Sukolilo, Surabaya, Selasa, 28 Agustus 2018.
Ia meminta maaf atas nama PPIH apabila ada beberapa kesalahan selama penyelenggaraan ibadah haji baik sejak keberangkatan maupun kepulangan.
Selama berada di Asrama Haji Sukolilo, jemaah melewati beberapa tahapan sebelum pulang, diantaranya penyesuaian paspor dan pemeriksaan kesehatan. “Alhamdulillah, kloter pertama ini normal semua suhu tubuh jamaah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, seperti tahun-tahun sebelumnya jemaah haji tidak diperbolehkan membawa air zam-zam saat kembali ke tanah air. Sebagai gantinya air zam-zam itu diserahkan sesaat mereka sampai di asrama haji.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Markus bahwa air zam-zam ini dibawa dari Mekkah melalui perantara Saudi Arabia Airlines.
“Masing-masing mendapat jatah lima liter yang ditampung dalam galon kecil,” ujar Markus ketika ditemui saat menerima jemaah haji kloter pertama debarkasi Surabaya, Selasa 28 Agustus 2018.
Markus juga memperkenankan bagi jemaah yang hendak dijemput namun dengan beberapa syarat. Pertama, berkoordinasi dengan panitia Kementerian Agama kabupaten/kota asal daerah masing-masing.
Selepas dari asrama haji itu merupakan tanggung jawab dari panitia kemenag daerah. Sehingga bagi, pihak keluarga maupun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan panitia.
PPIH telah mengatur mobil pribadi tidak boleh diparkir di dalam asrama haji, kecuali sifatnya mendadak atau sudah mengantongi izin dari keamanan maupun dari PPIH.
“PPIH juga memfasilitasi penjemputan jemaah secara kolektif oleh KBIH untuk masuk ke asrama haji dengan kendaraan besar seperi bus dan sejenisnya,” pungkasnya.