Logo

KLB Hepatitis A di Pacitan, Dokter Sarankan Pentingnya Cuci Tangan

Reporter:

Minggu, 30 June 2019 02:58 UTC

KLB Hepatitis A di Pacitan, Dokter Sarankan Pentingnya Cuci Tangan

Ilustrasi. [bloodtestslondon.com]

JATIMNET.COM, Surabaya – Prof Ari Fahrial Syam selaku akademisi dan praktisi kesehatan merespons Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan jumlah penderita mencapai 877 orang.

Ia menjelaskan dalam laporan yang ditulis Suara.com, infeksi hepatitis A merupakan infeksi yang endemis di masyarakat. Jumlah kasus biasanya akan meningkat di akhir musim kemarau dan di awal musim penghujan seperti yang terjadi saat ini.

Hepatitis A sendiri merupakan infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini ditularkan melalui makanan dan minuman dan juga melalui kontak langsung.

"Kasus hepatitis A yang menyebabkan KLB, biasanya berhubungan dengan makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya tidak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di kampus," ujar Prof Ari.

BACA JUGA: Bupati Ponorogo Peringatkan Warganya di Perbatasan Pacitan

Pasien dengan hepatitis A, lanjutnya, umumnya kulitnya berubah menjadi kekuningan. Urine juga berwarna kuning kecokelatan seperti air teh. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian.

"Sebelumnya pasien mengalami common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit-sakit badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya yang sebagian besar berada di perut kanan atas," imbuhnya.

Pemeriksaan laboratorium pada pasien terinfeksi virus hepatitis A, kata Prof Ari akan menunjukkan peningkatan kadar bilirubin dan peningkatan yang tinggi dari SGOT dan SGPT. Pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis A (anti HAV) dapat memastikan bahwa seseorang tersebut terjangkit infeksi hepatitis A.

BACA JUGA: Kekeringan Turut Percepat Penularan Virus Hepatitis A di Pacitan

Virus hepatitis A ini umumnya menimbulkan gejala jika sudah terinfeksi 2-6 minggu. Pasien yang terinfeksi kata Prof Ari bisa sembuh total jika mendapat istirahat yang cukup. Obat-obat yang diresepkan dokter sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul seperti demam atau mual.

"Obat suplemen hati juga kadang diresepkan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi. Pasien memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat, di RS pun biasanya pasien tidur hanya sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain," kata Prof Ari.

BACA JUGA: Dinkes Ungkap Penyebab Hepatitis A Mewabah di Pacitan

Untuk mencegah terinfeksi virus hepatitis A, Prof Ari menganjurkan Anda untuk mengonsumsi makanan yang teratur dan bergizi serta istirahat cukup. Selain itu yang terpenting, cuci tangan menggunakan sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman.

"Khusus untuk yang mengurus atau merawat orang sakit dengan hepatitis A harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik kalau perlu dengan mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Vaksinasi hepatitis virus A sebaiknya diberikan bagi orang yang memang akan berkunjung pada daerah yang sedang terjangkit KLB atau wabah 2 minggu sebelum berada di lokasi terjadinya KLB," katanya.