Logo

Klaster Covid-19 Pasar Bojonegoro Bermula dari Pedagang Sayur Keliling

Reporter:,Editor:

Sabtu, 09 May 2020 04:00 UTC

Klaster Covid-19 Pasar Bojonegoro Bermula dari Pedagang Sayur Keliling

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso mengungkapkan pelacakan di Pasar Tradisional Bojonegoro Kota bermula dari seorang penjual sayur keliling yang meninggal berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). 

Belakangan, pedagang sayur keliling tersebut hasil swabnya atau tes polymerase chain rapid (PCR) keluar, dan dinyatakan positif terjangkit SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dari temuan itu, kata Kohar, lantas dilanjutkan dengan rapid tes terhadap pedagang Pasar Tradisional Bojonegoro Kota. "Dilakukan pemeriksaan 269 pedagang, dan yang reaktif 86 orang. Sebanyak 11 orang dari Tuban, dan 75 warga Bojonegoro," ujar Kohar, Jumat 8 Mei 2020. 

Mantan Kadinkes Jawa Timur itu memastikan 86 orang tersebut sudah diisolasi. Hanya ia tidak menyebutkan karantina dilakukan di mana.

BACA JUGA: 86 Pedagang Pasar Bojonegoro Reaktif, Gugus Tugas Jatim Lakukan Tracing

Namun dirinya memastikan, 86 orang itu segera dilakukan tes PCR. Virus transfer media (VTM) rencananya segara dikirim ke Bojonegoro. Dari situ nantinya dilakukan swab dan selanjutnya dibawa ke RSUD Saiful Anwar untuk diuji laboratorium. 

"Karena RSUD Saiful Anwar bisa lakukan tes laboratorium PCR. Dengan pengiriman itu kami harapkan bisa lebih cepat, dengan begitu kami bisa cepat menanganinya," katanya. 

Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah meminta agar Pasar Tradisional Bojonegoro Kota ditutup selama tujuh hari. Lebih lama dari yang diusulkan sebelumnya dua hari. 

Harapannya, selama tujuh hari sembari menunggu hasil swab tidak ada aktivitas di pasar tersebut. Langkah ini dinilai akan memindahkan tracing kepada wilayah sekitar pasar. 

"Saya akan minta dr Kohar (pasar) ditutup sementara tujuh hari sampai semua selesai swab diterima. Sehingga rapid tes untuk isolasi di pasar di titik tertentu lebih efektif," kata Khofifah.