Logo

Kisah Nenek Pedagang Ikan di Masa Pandemi, Tertolong Bantuan Pemerintah

Reporter:,Editor:

Rabu, 28 October 2020 11:40 UTC

Kisah Nenek Pedagang Ikan di Masa Pandemi, Tertolong Bantuan Pemerintah

BERTAHAN. Sunariya, 66 tahun, nenek pedagang ikan di Situbondo, Jawa Timur, yang bertahan hidup dengan berdagang meski penghasilan menurun drastis akibat pandemi Covid-19, Minggu, 25 Oktober 2020. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo – Salah satu kelompok rentan terpapar Covid-19 adalah orang dengan status lanjut usia (lansia). Terlebih lagi bagi lansia yang menuntutnya bekerja di luar rumah  dan berinteraksi dengan banyak orang setiap hari. Berikut ini kisah seorang nenek pedagang ikan asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 

Masker dan sarung tangan menjadi barang bawaan wajib bagi Sunariya.  Betapa tidak, nenek berusia 66 tahun itu bekerja sebagai pedagang ikan dan harus berjualan di pasar maupun berkeliling menjajakan dagangannya. Karena profesinya itulah membuatnya rentan tertular Covid-19.

 

“Iya mau gimana lagi ini sudah pekerjaaan saya. Kalau enggak bekerja saya enggak makan,” kata nenek yang sudah lama menjanda itu saat ditemui berjualan di arena Car Free Day di pusat kota Situbondo, Minggu, 25 Oktober 2020.

 

BACA JUGA: Pedagang Jajanan Tradisional di Situbondo Senang CFD Dibuka Lagi

 

Nenek asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, ini mengaku hanya bisa berusaha dan berdoa. Baginya, berkeliling menjual ikan seperti takdir yang harus dijalaninya. Maklum, kini Sunariya harus mencari nafkah sendiri setelah cukup lama ditinggal mati sang suami. Nenek tiga orang anak itu juga harus membesarkan cucu yang tinggal bersamanya.

 

“Anak saya tiga, tapi satu sudah meninggal dunia. Sedangkan dua anak saya yang lain sudah berkeluarga dan berada di luar kota. Cucu yang sekarang tinggal bersama saya anak dari anak saya yang meninggal itu,” ujarnya dengan bahasa Madura.

 

Sebagai pedagang ikan, Sunariya mengaku sangat merasakan  dampak pandemi. Akibat omzet penjualan ikannya turun drastis sejak beberapa bulan terakhir, ia kerapkali merugi karena barang dagangannya tak bisa balik modal.  Untungnya, sang nenek mendapat bantuan pemerintah sehingga bisa menopang modal dagangannya.

 

BACA JUGA: Wabah Corona, Omzet Pedagang Pasar di Situbondo Turun 50 Persen

 

“Pendapatan saya biasanya sampai Rp50 ribu. Tapi sejak ada Corona, turun menjadi Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per hari. Kalau tidak laku di pasar, saya masih harus berjualan keliling jalan kaki ke rumah-rumah,” ujarnya.

 

Sunariya mengaku sudah 30 tahun jadi pedagang ikan. Ia membeli ikan dari nelayan kemudian dijualnya kembali. Selama puluhan tahun jadi pedagang ikan, berbagai pengalaman pahit dan manis dialaminya.

 

Baginya, masa terberat sebagai pedagang adalah di masa pandemi seperti sekarang ini. Tak hanya susah mencari uang, tapi harus disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tak terpapar virus Covid-19.

 

“Itu saja yang saya lakukan, pakai masker dan sarung tangan. Selebihnya banyak berdoa agar terhindar dari marabahaya,” katanya sambil menghitung uang hasil dagangannya.