Minggu, 28 November 2021 11:40 UTC
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa disela-sela malam penutupan Expo One Pesantren One Produk (OPOP) 2021 di Gresik. Foto: Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menargetkan pondok pesantren di Jawa Timur menghasilkan 1.000 produk di tahun 2023.
Menurutnya produk yang dihasilkan dari pondok pesantren dapat meningkatkan perekonomian dan kemandirian pesantren, disampaikan nya saat penutupan acara One Pesantren One Produk (OPOP) 2021.
"Target dari OPOP nanti pada tahun 2023 ada 1.000 produk yang dilahirkan dari pesantren," ucap Khofifah, usai penutupan expo OPOP di pusat perbelanjaan Icon Mall, Minggu 28 November 2021.
Diketahui, OPOP merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren, baik melalui pemberdayaan santri, pesantren serta alumni, bakan telah memiliki food truck pesantren.
Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024, Elit Partai Merapat ke Pesantren dan Kiai
Salah satu Pesantren asal Jawa Timur sebagai percontohan yang sudah berhasil mengekspor produk yang mereka hasilkan adalah Ponpes Pomosda di Kabupaten Nganjuk.
Khofifah berharap, pondok Pesantren Modern Sumber Daya At Taqwa (Pomosda) yang berada di Nganjuk, dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pesantren lain yang ada di Jawa Timur.
Saat ini baru sebanyak 150 produk yang terdapat dalam katalog, namun sebenarnya, produk yang sudah dihasilkan oleh pesantren-pesantren di seluruh Jawa Timur melebihi jumlah dalam katalog.
Sudah ada 450 produk yang sudah siap dikurasi. Kurasi produk adalah proses penyeleksian terhadap produk UKM/IKM yang telah Anda daftarkan sebelum produk tersebut dapat diekspor. "Sehingga akan lebih indah, bila nantinya pada tahun 2023 nanti, dapat melebihi 1.000 item atau produk yang ditargetkan," terangnya.
Baca Juga: Serbuan LSN dan Gerindra Jatim di Jember Sasar Pesantren
Khofifah juga berterima kasih kepada pemerintah daerah dan kota di Jawa Timur, yang telah mendukung penguatan ekonomi dan kesejahteraan pesantren melalui OPOP. "Kami berterima kasih, kepada Bank Indonesia, Kementerian dan institusi lain yang telah banyak membantu dalam agenda ini," lanjut Khofifah.
Expo OPOP yang digelar di Icon Mall Gresik ini, berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 26 sampai 28 November 2021. Dengan agenda pameran, menampilkan produk unggulan dari pondok pesantren yang ada di Jawa Timur.
Pada hari pertama usai pembukaan digelar Seminar OPOP Smart Pesantren dengan mengahdirkan pembicara dari Bank Indonesia dan Ponpes Sidogiri Pasuruan. Dilanjutkan dengan festival kopi dan hadrah banjari.
Hari kedua talkshow pembiayaan, workshop aplikasi santri, sosialisasi halal self declair, dan klinik bisnis manajemen, dan hari ketiga digelar lomba mewarnai, literasi keuangan syariah, festival franchise.
Baca Juga: Erick Thohir: Pesantren Pacu Ekonomi Masyarakat Sekitar
Sekaligus seremoni ekspor virtual produk dari Ponpes Pomosda Nganjuk, dilanjutkan penandatanganan perjanjian kerjasama dan penyerahan penghargaan
Penghargaan diberikan kepada Bupati pendukung OPOP dan OPD inovatif yang mengembangkan program OPOP, salah satu penerima penghargaan adalah Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Atas gelaran OPOP, Bupati Gresik berharap produk yang dihasilkan pondok pesantren bisa naik kelas menembus pasar internasional. Seperti UMKM Gresik naik kelas.
"Kami mendorong OPOP kedepan bisa naik kelas go interasional. Beberapa produk UMKM Gresik kami dorong ke internasional, ekspor terus," singkat Bupati Yani.