Logo

Erick Thohir: Pesantren Pacu Ekonomi Masyarakat Sekitar

Kunjungan Menteri BUMN ke Ponpes Zainul Hasan Genggong
Reporter:,Editor:

Sabtu, 20 November 2021 08:20 UTC

Erick Thohir: Pesantren Pacu Ekonomi Masyarakat Sekitar

KUNJUNGI PESANTREN. Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri harlah ke-182 Ponpes Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 20 November 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Dalam kehadirannya di hari ulang tahun (harlah) Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ke-182, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut di era transformasi secara global seperti saat ini masyarakat diharapkan terus bertranformasi.

Menurutnya, BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia. Oleh karenanya, kolaborasi dengan berbagai pihak perlu dilakukan. 

"Apakah dengan UMKM, pencipta-pencipta dalam negeri dan tak kalah pentingnya dengan pesantren," ujar Erick, Sabtu, 20 November 2021.

Erick mengatakan pesantren merupakan mercusuar peradaban dimana selama ini tidak hanya memberikan pendidikan akhlak, namun sistem di sekitar pesantren menjadi kekuatan ekonomi tersendiri. 

BACA JUGA: Pesantren Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

"Nah, hal-hal yang begini kita coba lakukan di berbagai tempat. Bagaimana agar perputaran ekonomi ini bisa merata," katanya. 

Untuk itu, Erick menyampaikan pihaknya bakal membuat program magang di BUMN bagi santri ataupun kerjasama ekonomi. Ia mencontohkan satu kerjasama yang telah dibangun, yakni program 10 ribu pertashop.

"Kalau enggak salah sudah ada 3.400 pertashop dan 100 lebih di antaranya adalah pesantren yang menjadi bagian kerjasama program pertashop," kata Erick.

Pertashop merupakan gerai penjualan Pertamina berskala tertentu yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya.

BACA JUGA: PCNU Jember Dorong Santri Berdaya Saing Ekonomi dan Taat Prokes

Hal yang sama dikatakan pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah. Dalam sambutannya, Kiai Mutawakkil mengatakan tiga pilar keumatan ntara lain masyarakat, santri, dan pesantren bisa menjadi pondasi penguatan sistem ekonomi bangsa. 

Menurutnya, kebijakan pembangunan ekonomi saat ini sudah tidak mendasarkan pada sumber daya alam. Akan tetapi, ekonomi berbasis pengetahuan perlu dikembangkan untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.

"Sudah waktunya kita meninggalkan ekonomi berbasis komoditi (sumber daya alam) dan mulai merambah ke ekonomi berbasis pengetahuan agar kita bisa menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi,” katanya.