Selasa, 08 September 2020 09:00 UTC
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengakui dalam sepuluh hari terakhir penyebaran Covid-19 di Jatim cukup membahayakan. Virus SARS CoV-2 disebut menyebar lebih cepat 10 kali lipat.
"Bagi saya sesungguhnya melihat format penyebaran dari survei terakhir sudah sepuluh harian, agak intens. Spreadingnya sedang lagi membahayakan. Jadi bisa mengalami percepatan sampai 10 kali lipat," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa 8 September 2020.
Dilansir dari data yang dirilis Kominfo Jatim, dalam sepuluh hari terakhir jumlah penambahan pasien positif Covid-19 berada di atas 300 orang. Bahkan pada tanggal 30 Agustus 2020, kasus baru mencapai 466 orang.
Sementara per Senin 7 September pasien positif Covid-19 baru di Jatim sebanyak 307 orang. Dengan begitu total virus ini sudah menjangkiti 35.941 orang di Jatim.
BACA JUGA: Delapan Pejabat Pemkab Sidoarjo Terkonfirmasi Covid-19
Khofifah sendiri mengakui bahwa penyebaran Covid-19 di Jatim dalam beberapa hari terakhir cukup mengkhawatirkan. "Kalau kita kemarin berbicara rate of transmission satu orang bisa menyebarkan ke beberapa orang dan sterusnya. Ini satu berpotensi ke sepuluh orang," tegasnya.
Karena itu, mantan menteri sosial tersebut meminta masyarakat memperhatikan benar penggunaan masker. Bukan hanya sekadar sebagai syarat, tetapi harus sesuai dengan tata cara yang disyaratkan.
Tidak membuka bagian hidung, atau menaruhnya di dagu. "Pada posisi ini menggunakan masker ini kewajiban. Mungkin ini akan menjadi dresscode (berpakaian) kita dalam suatu kesatuan," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta mencuci tangan dengan menggunakan anti septik. Cara seperti ini diyakini bisa menghambat penyebaran Covid-19. "Kita tidak tahu penyebaran Covid-19 itu berhenti. Maka kita harus menjadi bagian pertama yang melindungi. Kita melindungi maka orang yang bersama kita juga terlindungi," tandasnya.
