
Reporter
A. BaehaqiSabtu, 24 Oktober 2020 - 11:00
Editor
Bruriy Susanto
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan atensi khusus untuk libur panjang akhir Oktober 2020 mendatang. Ia meminta masyarakat agar tetap menerapkan protokol dimanapun berada.
Selain itu, mantan menteri sosial tersebut menyarankan agar masyarakat dapat memilih destinasi yang aman dan nyaman, serta di ruang terbuka. Pun dengan protokol kesehatan yang harus diperhatikan sepenuhnya.
Khofifah juga mengimbau, ketika berwisata tidak mengajak keluarga dengan resiko tinggi, baik komorbid maupun lansia. Namun jika tidak memungkinkan, lebih baik berada di rumah saja.
"Meski tidak dilarang (berlibur atau bepergian ke luar kota) karena pariwisata dibuka, tapi lebih baik menghindari kerumunan dengan berinteraksi di dekat rumah saja," ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Sabtu 24 Oktober 2020.
BACA JUGA: Waspada Peningkatan Covid-19 Saat Libur Panjang Pekan Depan
Kekhawatiran Khofifah ini cukup beralasan. Pasalnya, Jawa Timur pernah tercatat alami lonjakan kasus Covid-19, pada Juni lalu. Yakni ketika musim mudik Idul Fitri tengah tahun lalu.
"Apabila memang ingin ke luar kota, pastikan betul bahwa diri kita aman dengan dites terlebih dahulu, sehingga yakin dalam keadaan negatif. Jangan sampai kita menjadi penular bagi ibu, bapak, kakek, nenek maupun saudara yang berada di daerah," tegasnya.
Imbauan tersebut, menurut Khofifah sangat penting guna pencegahan penularan virus Covid-19 pada daerah yang rentan dan mencegah terjadinya kluster keluarga.
BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Penumpang, PT KAI Madiun Tambah Perjalanan Kereta Saat Libur Maulid Nabi
Dirinya mengingatkan para satuan tugas Penanganan Covid-19 mulai di kabupaten, kecamatan, desa hingga tingkat terkecil seperti RT/RW untuk lebih mengoptimalkan fungsi dan peran kampung tangguhnya.
Perlu diketahui, dalam beberapa pekan terakhir penanganan kasus Covid-19 di Jawa Timur menunjukkan tren positif. Tak hanya telah bebas dari Zona Merah, 50 persen kabupaten/Kota di Jawa Timur pun telah menjadi zona kuning atau dengan risiko rendah.
Selain itu, kata dia, kasus aktif Covid-19 yang terus menurun. Data yang diungkapkan per Jum'at 23 Oktober 2020 juga sangat menurun yaitu tercatat 2.374 orang kasus aktif atau setara dengan 4,71 persen.
Di sisi lain, testing terus dilakukan secara masif, sehingga positivity rate atau rata-rata pasien positif dari jumlah warga yang ditea juga menurun menjadi 7 persen.