Sabtu, 02 July 2022 01:00 UTC
Penanganan PMK. Dok.Kementan
JATIMNET.COM, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK). Langkah yang dijalankan melalui gerakan disinfeksi nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa gerakan itu difokuskan di 19 provinsi yang terserang wabah PMK. Karena luasnya penyeraban penyakit, maka kerjasama lintas sektor diperlukan.
“Oleh karena itu melalui sinergi lintas kementerian/lembaga bersama seluruh gubernur dan bupati di lapangan kita percaya PMK dapat kita tangani dengan baik,” ujar Syahrul.
BACA JUGA : Ini Tips Memilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menurut dia, kolaborasi dalam penanganan PMK menjadikan pengendalian upaya pengendalian lebih cepat dan tanggap dengan langkah extradionary yang disusun secara bersama. Pihak yang terkait seperti Kementan, BNPB, PMI, Kementerian Kesehatan hingga Kementerian Perhubungan.
“Kami berharap BNPB lebih gencar menyebarkan kebutuhan obat - obatan dan vaksin. Insyahallah Kementan dan BNPB berharap sebelum Idul Kurban, 800 ribu dosis vaksin sudah berada di daerah dan sudah disuntikkan perhari secara bertahap di daerah yang sudah didata,” ucap Mentan.
Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan siap mendukung langkah Kementan dalam penanganan PMK. Dalam hal ini BNPB diberikan tugas memperkuat upaya Kementan bisa berjalan lebih cepat di lapangan.
“Suatu kehormatan bagi BNPB untuk bisa mendukung upaya Kementan di lapangan dan tugas ini akan kami emban semaksimal mungkin untuk membantu Kementerian Pertanian menangani PMK,"ucap Suharyanto.
Ia menyebutkan BNPB akan fokus dalam membantu upaya Kementan penanganan PMK sesuai rencana yang sudah sudah disusun sebelumnya. Menurut Suharyanto strategi Kementan sudah tepat dalam penanganan PMK sehingga perlu tim untuk mempercepat aktualiasi di lapangan.
BACA JUGA : PMK Belum Usai, Masyarakat Butuh Sentuhan Modal
Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI, Sibroh Malisi menyampaikan pihaknya siap mendukung upaya pemerintah dalam penanganan PMK hingga ke pelosok negeri. PMI bekerja bersama pemerintah sehingga masyarakat terus merasa aman dan nyaman. Terutama dalam mengonsumsi daging ternak.
“Pengalaman kami dalam penangan Covid -19 sudah diupayakan. Kami akan turun langsung Kementan dan BNPB di lapangan,” kata Sibroh.
Sebagai informasi, Kementan memberikan bantuan disinfektan sebanyak 1,05 juta liter dan spuit sebanyak 800 ribu pcs. Sedangkan bantuan lainnya berupa obat-obatan sebanyak 203 ribu dosis dan handspyer sebanyak 2 ribu unit.