Minggu, 29 December 2019 04:15 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Kolesterol rendah mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Karena memang gejalanya pun cukup sulit untuk dikenali. Kita lebih sering mendengar penyebab kolesterol tinggi dan bahaya yang muncul dari penyakit ini.
Perlu diketahui bahwa kolesterol tidak selamanya buruk dan berefek negatif. Dalam jumlah yang cukup, kolesterol berperan penting untuk membangun produksi vitamin D, pembentukan hormon, dan proses pencernaan bahan makanan tertentu.
Lantas bagaimana dengan efek dari kolesterol rendah? Umumnya, seseorang dikatakan mengalami kolesterol rendah jika kadar kolesterol total dalam darahnya kurang dari 120 mg/dL atau kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) kurang dari 50 mg/dL.
BACA JUGA: Manfaat Daun Binahong yang Mampu Mengatasi Masalah Penyakit
Banyak yang beranggapan bahwa kolesterol rendah lebih baik dibandingkan dengan kolesterol tinggi. Namun jika kadar kolesterol terlalu rendah, akan bisa muncul beragam keluhan dan gejala, seperti diantaranya:
1. Perasaan gugup, bimbang, dan cemas.
2. Sering putus asa.
3. Sulit membuat keputusan.
4. Mood sering berubah.
5. Perubahan pola tidur dan pola makan
Kadar kolesterol yang terlalu rendah juga sering dikaitkan dengan munculnya depresi (kecemasan) hingga kanker. Jika dialami oleh ibu hamil, kadar kolesterol yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah.
BACA JUGA: Kenali Gejala Stroke Sejak Dini
Dalam sebuah penelitian di Duke University, ditemukan bahwa seseorang dengan kadar kolesterol yang rendah cenderung mengalami gejala-gejala depresi dan gangguan kecemasan. Penelitian ini menjelaskan kondisi demikian mungkin terjadi karena kolesterol berperan penting dalam pembentukan vitamin D dan beberapa jenis hormon.
Vitamin D berperan penting pada pertumbuhan sel-sel otak, sementara hormon tertentu di otak seperti serotonin bertugas menjaga mood tetap baik sehingga sering disebut hormon kebahagiaan. Jika dua substansi ini terganggu, maka depresi dan gangguan kecemasan sangat mungkin terjadi.
Itulah mengapa jika kebutuhan kolesterol tidak tercukupi kesehatan otaklah yang akan terganggu. Sedangkan sebuah studi pada tahun 2012 yang dilakukan oleh American College of Cardiology Scientific Sessions menemukan bahwa ada kemungkinan hubungan akan rendahnya kadar kolesterol dengan meningkatnya risiko kanker.
Penelitian ini menganggap berkurangnya kadar kolesterol dapat berpengaruh pada proses perkembangan sel kanker. Gejala kolesterol rendah yang tidak khas membuat kondisi ini sering kali tidak terdeteksi.
Namun jika mengalami gejala-gejala tersebut tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah penyebabnya benar berhubungan dengan kolesterol atau tidak. Umumnya dokter akan memberikan obat anti-depresan untuk mengurangi gejala yang timbul.