Senin, 03 February 2020 12:44 UTC
PEMICU INFLASI. Petani memilah cabai hasil panen sebelum dijual ke sejumlah pasar di Kabupaten Probolinggo. Kenaikan harga cabai memberi pengaruh terhadap inflasi Januari 2020. Foto: Dok Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit menyebabkan inflasi di Jawa Timur pada bulan Januari 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat perubahan harga kedua komoditas memberi andil kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,36 persen.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyatakan bahwa inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau pada bulan Januari sebesar 1,57 persen. Kelompok ini menjadi tertinggi yang didorong naiknya hampir seluruh kebutuhan makanan dan minuman.
“Seperti yang diketahui bersama bahwa kenaikan harga cabai rawit dan merah di musim hujan ini menjadi salah satu pemicu inflasi,” kata Dadang dalam rilis bulanan di kantor BPS Jatim, Senin 3 Februari 2020.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit di Pasar Bandung Tulungagung Rp550 Ribu per Kilogram?
Selain cabai merah dan rawit, kenaikan harga bawang putih juga mempengaruhi inflasi. Dalam kesempatan tersebut, Dadang menyebutkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat inflasi sebesar 1,03 persen.
“Salah satu pemicunya adalah kenaikan sewa rumah,” Dadang mengungkapkan.
Selain itu, inflasi kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen; kelompok pendidikan 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17 persen; dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya 0,76 persen.
BACA JUGA: Harga Cabai di Pasar Tradisional Probolinggo Tembus Rp80 Ribu
Penurunan harga BBM pada bulan Januari memberi andil deflasi. “Demikian juga dengan angkutan udara yang memasuki low season menyumbang deflasi bulan Januari,” ujar Dadang.
Secara keseluruhan inflasi pada bulan Januari di Jatim tercatat 0,50 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Januari 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019 sebesar 2,02 persen.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Sumenep yang mencapai 0,84 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun yang hanya 0,35 persen. BPS Jatim mencatat hampir seluruh kota di Jatim mengalami inflasi yang bervariasi.