Logo

Kemungkinan, Zaman Majapahit Menyebar Sampai Pelosok Dawar Blandong

Reporter:,Editor:

Selasa, 13 August 2019 13:37 UTC

Kemungkinan, Zaman Majapahit Menyebar Sampai Pelosok Dawar Blandong

BATU BATA: TUmpukan batu bata yang ditemukan Samin. Foto: Karina.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Setelah temuan struktur batu bata kuno di Dusun Pakis Kulon,  Desa Pakis,  Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang diduga berasal dari zaman Majapahit, dan dikuatkan dengan temuan porselen dari abad XV Dinasti Ming, Juni 2019.

Kali ini, warga Dusun Brang Wetan, Desa Brayu Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto menemukan batu bata berukuran besar khas zaman Majapahit.

Samin salah satu warga Dusun Brang Wetan yang pertama kali menemukan tumpukan batu bata berwarna merah ini, saat ditemui awak media di kediamannya sedang berada di sawah.

Beruntungnya, Erna (29) menantu perempuannya ada di lokasi dan membenarkan, bahwa mertua laki-lakinya Samin menemukan tumpukan batu bata yang ukurannya besar-besar seperti zaman Majapahit.

BACA JUGA: Mojokerto Pertahankan Larung Saji

"Waktu itu, ayah mertua saya lagi membersihkan pembuangan air di sebelah rumah. Nah, di tanah sebelah milik Pak Gimin terlihat seperti ada tumpukan bata, taunya pas dipacul ada bunyi keras seperti macul batu. Trus sama mertua saya digali sedikit-sedikit ternyata makin ke dalam digali makin banyak jumlah bata besar yang kelihatan," ungkapnya pada awak media, selepas menunjukkan lokasi penemuan batu bata.

Tersebarnya informasi di jejaring sosial Facebook dengan akun @mojokertoblakraan membuat Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho langsung meninjau lokasi penemuan batu bata, Selasa 13 Agustus 2019 sekitar pukul 13.00 WIB.

Wicaksono menjelaskan, setelah mendapatkan informasi dari media sosial, terkait dengan info penemuan batu bata kemaren sore, Senin 12 Agustus 2019.

"Hari ini kami putuskan ke lokasi, dan lakukan identifikasi. Dilihat dari ukuran batu bata 29 x 20 cm dan ketebalan enam centimeter, bisa dikatakan jenis bata masa Majapahitan," ungkapnya.

MAJAPAHIT: Batu bata yang diduga sebagai pondasi rumah di zaman Majapahit. Foto: Karina.

Lebih lanjut, untuk bentuk masih terlihat. Hanya nampak ada dua lapis bata, yang berpijak padas alam sebagai perkuat pondasi.

"Saat ini kami belum bisa menafsirkan ini bekas bangunan dari apa, cuman dari jejaknya seperti masa Majapahit. Cukup jarang temuan masa Majapahit pada wilayah Dawar Blandong, dan terpenting penyebaran Majapahit ternyata sampai ke Dawar Blandong," tandasnya.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim ini mengatakan, kedepan pihaknya berharap bisa menemukan bukti-bukti lain, seperti porselen, gerabah yang mengarah kemungkinan di lokasi ini ada bekas pemukiman.

"Soalnya temuan kali ini seperti pondasi dari rumah, karena hanya terdiri dari dua lapis tumpukan bata, yang memanjang dari barat ke timur. Panjang tumpukan batapun yang terlihat kurang lebih 2,5 meter," katanya.

BACA JUGA: Sumur Kuno di Peneleh Butuh Penelitian Lebih Lanjut

Terlihat sikatan batu bata masuk ke tanah pribadi warga, BPCB Jatim terlebih dahulu akan melaporkan ke Dinas Kebudayaan Kabupaten Mojokerto untuk dilakukan pendataan. "Sebab penulusaran secara mendalam harus seijin pemilik lahan. Lahan inipun bukannya belum masuk dalam pemetaan kita, cuman memang jarang sekali temuan masa Hindu Budha di daerah ini," tandasnya.

Penemuan batu bata pada zaman Majapahit kemungkinan ini yang pertama di Dawar Blandong. "Kedepan wilayah ini akan jadi peta penting arkeolog. Ditambah pengakuan masyarakat pernah ditemukan warga benda seperti, senjata, guci. Terkait info warga ini nantinya akan ditelusuri lebih lanjut, apakah di sini pada masa Majapahit menjadi posisi penting untuk pemukiman," tandasnya.