Logo

Kemarau, Bantuan Air Bersih di Lumajang Meningkat 90 Persen

Reporter:,Editor:

Rabu, 30 October 2019 10:42 UTC

Kemarau, Bantuan Air Bersih di Lumajang Meningkat 90 Persen

DROPING AIR. Truk tangki BPBD Lumajang tengah menyalurkan air bersih. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Lumajang-Jumlah titik pendistribusian air bersih di Kabupaten Lumajang meningkat hingga 90 persen pada musim kemarau tahun ini dibanding 2018 lalu. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyebutkan, dari 87 titik droping tahun lalu meningkat menjadi 158 titik droping tahun ini.

Kepala Seksi Logistik BPBD Lumajang, Saifudin mengatakan peningkatan jumlah titik droping air bersih ini menjadi penanda jika kemarau tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Banyak sumber mata air yang menyusut sehingga permintaan air bersih meningkat," ujar Saifudin, Rabu 30 Oktober 2019 di Kantor BPBD Lumajang.

BACA JUGA: Putri Salim Kancil Adukan Proyek Tambak ke Bupati Lumajang

Saifudin mengatakan, jika pada kemarau tahun 2018 lalu, BPBD Lumajang tidak memerlukan bantuan anggaran dari Pemprov Jatim, maka pada saat ini, situasinya berbeda.

"Kami mengajukan bantuan kepada Pemrov Jatim untuk droping air bersih," katanya.

Hal ini karena anggaran droping air BPBD Lumajang sangat terbatas dan tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat yang mengalami krisis air bersih. 

BACA JUGA: Jadi Bandar Sabu, Ibu Rumah Tangga Dibekuk Polres Lumajang

"BPBD Lumajang juga mendapat bantuan dari sejumlah perusahaan di Lumajang yang peduli terhadap krisis air bersih yang dialami warga sejumlah desa," katanya.

Saat ini, BPBD Lumajang melayani 11 ritase droping air bersih dengan menggunakan truk tangki. 

"Titik droping tersebar di sejumlah desa. Ada titik koordinatnya. Setiap titik bisa dua hingga tiga kali pengiriman dalam seminggu," ujarnya.

BACA JUGA: Hari Santri, Jangan Lupa Toleransi 

Kapasitas satu truk tangki setara dengan 5 ribu liter. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk setiap orang sekitar 15 hingga 20 liter perhari. Sedangkan setiap titik droping mendapat suplai sekitar 2 liter air.

Data BPBD menyebutkan sejumlah titik tersebut berada di lima kecamatan di antaranya Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Gucialit dan Padang. 

"Sejumlah titik ini pada tahun lalu tidak membutuhkan droping air bersih. Namun tahun ini mereka minta droping," ujarnya.