Sabtu, 19 March 2022 03:40 UTC
SEKOLAH LAPANG. Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin saat meninjau Sekolah Lapang (SL) budidaya ikan lele di Jalan Kiai Syafii Kelurahan/Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jumat, 18 Maret 2022. Foto: Dinas Kominfo Kota Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sejumlah masyarakat di Kota Probolinggo yang tergabung dalam Paguyuban Kelompok Tani (Poktan) sedang mengembangkan Sekolah Lapang (SL) budidaya ikan lele.
Sekolah Lapang budidaya ikan lele adalah salah satu program Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo karena melihat potensi dan peluang budidaya ikan lele untuk dijadikan sumber pendapatan masyarakat.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin merespons positif program tersebut dan sedang direalisasikan sekolah lapang budidaya ikan lele bagi 440 peserta tergabung dalam 22 kelompok tani se-Kota Probolinggo.
Dalam peninjauannya ke Sekolah Lapang budidaya ikan lele di Jalan Kiai Syafii Kelurahan/Kecamatan Kedopok, Jumat, 18 Maret 2022, Hadi berpesan agar usaha budidaya ikan lele terus dikembangkan semua Poktan di Kota Probolinggo.
BACA JUGA: 29 Ribu Kartu Tani di Probolinggo Mulai Didistribusikan
Menurut Hadi, selain menjadi usaha sampingan yang produktif, juga bisa meningkatkan kecerdasan dan daya konsumsi ikan masyarakat. Sehingga keberadaannya mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan membangkitkan perekonomian di wilayah masing-masing.
“Alhamdulillah, sekolah lapang sudah berjalan. Peran pemerintah dalam hal ini melakukan pemantauan, kontrol, edukasi, dan tata cara program yang sudah berjalan. Apa yang dilakukan pemerintah didukung dengan pelaksanaan yang penuh tanggung jawab oleh Poktan,” katanya.
Hadi mengatakan situasi dan kondisi di tengah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sektor perekonomian masyarakat. Sektor pertanian misalnya, menurutnya, rantai pasokan pangan menjadi melambat.
BACA JUGA: Begini Kiat Sukses Budi Daya Lele dari Anggota Polisi Probolinggo di Masa Pandemi
"Terganggunya suplai dan demand pasar, serta terjadinya kerusakan sumber daya pangan. Bagaimanapun, sektor pertanian harus tetap berjalan demi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat," tutur Hadi.
Program padat karya melalui diversifikasi usaha adalah salah satu solusi dampak dari pandemi. Petani tak hanya melakukan pertanian, namun juga dapat melakukan aktivitas peternakan maupun perikanan.
"Lewat SL budidaya ikan lele akan mencetak pembudidaya baru dari sektor perikanan. Dapat menambah potensi produksi perikanan air tawar, serta mendukung program ketahanan pangan daerah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi menyerahkan sarana bantuan bahan praktik berupa terpal kolam pada perwakilan Poktan dengan harapan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya.