Kamis, 05 September 2019 09:21 UTC
WADAH AIR: Petugas dari BPBD Situbondo mengisi puluhan wadah air. Foto: Hozaini.
JATIMNET.COM, Situbondo- Musim kemarau panjang berdampak krisis air bersih yang kian meluas di Situbondo. Saat ini daerah krisis air bersih meluas ke 10 dusun yang tersebar di enam kecamatan.
“Distribusi air bersih untuk rakyat bulan September ini bertambah satu dusun lagi,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriyono, Kamis 5 September 2019.
Ribuan warga di 10 dusun itu sangat menggantungkan bantuan air bersih BPBD. Setiap hari BPBD harus mengirimkan 5.000 sampai 10.000 liter air bersih secara bergantian. Bahkan di beberapa daerah warga harus saling berebut untuk mendapatkan air bersih.
BACA JUGA: Ratusan KK Situbondo Krisis Air Bersih
“Kalau melihat mobil tangki BBPD mereka langsung berlarian sambil membawa wadah air,” kata Puriyono.
Warga kesulitan air bersih sejak Juli lalu karena sumber mata air sudah mengering. Salah satu daerah terdampak kekeringan yaitu Dusun Jerugen, Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan. Setiap musim kemarau ratusan warga di tempat ini hanya mengandalkan bantuan air BPBD.
“Di sini setiap tahun pasti kekeringan. Kalau mau mengambil air bersih sebenarnya ada tapi sangat jauh sekitar tiga km dari sini masuk kawasan hutan Perhutani KRB Bondowoso. Harapannya ya dibangunkan sumur bor di sini,” pinta Hakim, salah seorang warga.
BACA JUGA: Satlantas Situbondo Edukasi Tertib Berlalu Lintas Sejak Dini kepada Anak PAUD
Data BPBD Situbondo menyebutkan, pendistribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan dilakukan sejak awal Juli 2019 hingga akhir Agustus lalu, BPBD sudah mendistribusikan air bersih sekitar 300.000 liter lebih.