Kamis, 12 August 2021 09:40 UTC
VAKSIN: Salah seorang warga yang mendapatkan vaksin dosis dua. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, Polri dan TNI bahu-membahu mempercepat tercapainya Herd Immunity di Jawa Timur, termasuk di Kota Surabaya. Akhirnya, serbuan vaksinasi pun terus digencarkan.
Bahkan, pada hari ini, Kamis 12 Agustus 2021, ada sebanyak 67 titik lokasi yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya menggelar vaksinasi serentak. Diantara 67 titik lokasi itu adalah vaksinasi di Lapangan Thor dan vaksinasi untuk pelajar SMP se-Surabaya yang digelar di Islamic Center Surabaya.
Serbuan vaksinasi di 67 titik lokasi itu merupakan dosis kedua Sinovac. Serbuan vaksinasi massal di Lapangan Thor itu juga ditinjau langsung oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto yang didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan.
Serbuan vaksinasi massal secara serentak di 67 titik lokasi yang tersebar di 31 wilayah kecamatan Surabaya itu merupakan tindak lanjut dari arahan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Percepat Target Herd Imunity, Polda Jatim Gelar Vaksinasi Bagi Difabel Serentak
“Jadi, pelaksanaan serbuan vaksinasi yang dilakukan hari ini bisa terlaksana atas arahan dari Bapak Pangdam V/Brawijaya, Bapak Kapolda Jatim, dan Ibu Gubernur Jatim,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia juga bersyukur atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh Koarmada II, TNI, Polri, Pemprov Jatim, Forkopimda Jatim, dan Forkopimda Surabaya, akhirnya pelaksanaan vaksinasi massal dosis kedua di Kota Surabaya berjalan lancar.
“Alhamdulillah hari ini kita ada Pangkoarmada II yang memberikan support kepada kami, kepada Forkopimda Kota Surabaya karena awal dulu, dosis satu juga di sini. Vaksin juga dari beliaunya, sehingga dilanjutkan lagi dengan dosis kedua,” ia menuturkan.
Pemkot Surabaya menyiapkan 218.610 dosis dua vaksin Sinovac. Dengan harapan, masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis satu pada rentan 24 Juli - 9 Agustus 2021 dapat terpenuhi seluruhnya. “Insya Allah, kabarnya Sabtu akan datang lagi, kita akan lakukan lagi di hari berikutnya,” ia menerangkan.
Baca Juga: Vaksinasi Massal di Surabaya Sudah Mulai Menyasar ODGJ, Disabilitas dan Difabel
Saat ini pemkot dan Polrestabes Surabaya tengah menyiapkan sekitar 30 unit mobil yang akan digunakan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi massal. Menurutnya, penggunaan mobil ini akan lebih mudah menjangkau kelompok masyarakat difabel dan lansia yang tidak memungkinkan untuk datang langsung ke lokasi vaksinasi.
“Insya Allah Pak Kapolrestabes punya inovasi, ada mobil, nanti kita akan gabung dengan mobilnya kita, ada sekitar 30 mobil. Nanti ketika ada vaksin pertama untuk lansia, yang kedua nanti untuk difabel yang tidak bisa datang ke tempat vaksinasi. Kita akan datangi dengan mobil yang kita punya,” ia mengungkapkan.
Untuk tercapainya herd immunity di Surabaya Raya, capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi yang meliputi Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan juga harus mencapai 70 persen.
Maka dari itu, sesuai dengan arahan dari Bapak Pangdam V/Brawijaya, Bapak Kapolda Jatim, dan Ibu Gubernur Jatim, pemkot akan mengirimkan tenaga kesehatan (nakes) untuk membantu percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Aman Untuk Ibu Menyusui
“Nakes kita nanti akan berbagi untuk membantu di Surabaya Raya. Sehingga aglomerasi sesuai arahan Bapak Pangdam V/Brawijaya, Bapak Kapolda Jatim, dan Ibu Gubernur Jatim bisa terbentuk. Sehingga kita Surabaya Raya bisa aman,” ia menjelaskan.
Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Lapangan Thor, rombongan langsung tancap gas menuju lokasi vaksinasi massal untuk pelajar SMP yang diselenggarakan di Islamic Center Surabaya.
Setiba di lokasi dan melihat antusiasme yang begitu tinggi, Eri mengimbau kepada peserta vaksinasi untuk datang sesuai dengan jam yang tertera di undangan. Sebab, banyak peserta yang datang jauh lebih cepat daripada waktu yang ditentukan. Menurutnya, para wali murid mungkin khawatir dan trauma tidak kebagian vaksin.
“Tadi ada yang jadwalnya jam 15.00 WIB, tapi jam 08.00 sudah datang. Makanya saya bilang, kalau belum jamnya jangan masuk dulu. Kita harus kasih pengertian, kalau belum jamnya masuk, jangan masuk,” ia menegaskan.