Logo

Kehadiran Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak, Tulungagung Menuju KLA Tingkat Utama

Reporter:

Rabu, 16 December 2020 13:40 UTC

Kehadiran Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak, Tulungagung Menuju KLA Tingkat Utama

Ilustrasi: GIlas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Langkah Tulungagung menjadi Kota Layak Anak (KLA) semakin lapang setelah mengukuhkan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). Kehadiran APSAI di Tulungagung bisa melengkapi langkah untuk menata kesejahteraan bagi anak-anak. 

Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Leny N Rosalin mengatakan bahwa komitmen Tulungagung dalam memberikan banyak fasilitas bagi anak begitu mengembirakan. Posisi Tulungagung saat ini di KLA berada dalam tiga kabupaten di Jatim yang dapat kategori Nindya.

“Kalau melihat komitmen saat ini, Tulungagung bisa segera naik peringkatnya, dari Nindya ke Utama,” kata Leny di sela webinar Advokasi dan Pelantikan Pengurus APSAI Tulungagung secara daring, Rabu 16 Desember 2020.

Dengan dilantiknya APSAI di Tulungagung bisa menjadi kontribusi bagi anak-anak. Semua upaya serupa juga dilakukan di kabupaten/kota se Indonesia untuk terus menjaga hak anak serta kesejahteraan mereka.

BACA JUGA: Unicef Dorong Pemkab Sidoarjo Bentuk APSAI Menuju Kabupaten Layak Anak 2021

“Kami optimis kabupaten/kota layak anak bisa dicapai semua pada 2030,” Leny menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, komitmen itu ditunjukkan dengan adanya 271 desa di Tulungagung menjadi kawasan layak anak. Semua ini menjadi menarik dan kuat ketika dimuai dari kawasan yang paling dasar.

Selanjutnya Tulungagung tinggal melengkapi kebijakan yang belum terealisasi dengan sempurna dari klaster yang perlu dipertajam. Salah satunya optimalisasi akte kelahiran.

“Tulungagung sudah 95 persen lebih untuk akte kelahiran, tinggal disempurnakan lagi mencapai 100 persen, tinggal 5 persen saja yang perlu digenjot,” katanya.

BACA JUGA: PKSAI Didorong sebagai Lembaga Pencegahan Kekerasan Anak

Keberadaan APSAI, lanjutnya, bisa memberi manfaat besar bagi anak, termasuk di Tulungagung. Pasalnya, dunia usaha akan berinteraksi dengan anak-anak serta membawa dampak bagi mereka. Kalau diteliti, anak-anak menjadi stake holder perusahaan.

“Mereka bisa menjadi konsumen, anggota keluarga dari karyawan itu juga punya anak-anak. Selanjutnya, anak-anak ini 10-30 tahun ke depan akan menjadi pekerja muda masa depan, yang nantinya bisa memimpin perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan bahwa berbagai masukan dan upaya dilakukan untuk penyempurnaan di masa-masa mendatang. Saat ini jumlah anak di Tulungagung berusia di bawah 18 tahun mencapai 26 persen dari total penduduk.

Ketua APSAI Pusat Luhur Budijarso Lulu menjelaskan, penerapan 3P yang terdiri atas policy, product dan program sangat relevan dan bisa menjaga tumbuh kembang anak dengan baik.