Senin, 09 August 2021 08:20 UTC
TERSANGKA: 12 Orang tersangk terkati kasus meledaknya petasan yang ternyata pelaku penerbang balon tanpa awak yang diamankan Polres Ponorogo, Senin 9 Agustus 2021. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Tidak membutuhkan waktu, kasus meledaknya petasan atau balon udara tanpa awak yang menyebabkan merusak tiga rumah dan satu sekolah pada Jumat 6 Agustus 2021, Polisi Resort (Polres) Ponorogo telah mengamankan 12 orang tersangka.
Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis, mengatakan jika sebelumnya ada 14 pelaku yang diamankan oleh Polres Ponorogo, namun dua diantara pelaku tersebut diketahui masih dibawah umur. Sehingga hanya 12 orang tersangka yang kini dilakukan penahanan.
“Pelaku penerbangan balon tersebut berasal dari Desa Ngabar, Kecamatan Siman,” kata Azis, Senin 9 Agustus 2021.
Azis menuturkan dari ke 12 orang tersangka tersebut turut juga diamankan beberapa barang bukti seperti satu buah petasan berdiameter 12 cm dan 12 buah petasan berdiameter 2 cm yang belum sempat meledak. Serta beberapa serpihan kerangka dan plastik balon yang ditemukan disekitar TKP di Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman.
Baca Juga: Blarr...Petasan Meledak, Tiga Rumah dan Satu Sekolah di Ponorogo Rusak
Seluruh tersangka dijerat Pasal 1 ayat 1 UU Darurat RI nomor 12 tahun 1951 pasal 55 KUHP atau pasal 56 KUHP tentang barang siapa mempunyai, menguasai, mempunyai persediaan padanya atau menyimpan bahan peledak serta sengaja memberikan bantuan kejahatan makan diancam hukum pidana penjara maksimal 20 tahun.
“Terkait kerugian korban mencapai Rp 40 juta rupiah, dan seluruhnya akan diganti oleh para pelaku,” tutur Azis.
Sementara salah satu pelaku, ASH berusia 25 tahun mengaku menerbangkan balon tersebut untuk merayakan hari raya Iduladha. Pada balon yang ia terbangkan bersama pelaku lainnya digantungkan petasan yang diseting untuk meledak diudara. Ia pun tidak menyangka jika balon bersama Mercon yang ia terbangkan ternyata meledak di tanah dan merusak beberapa bangunan.
Ia juga mengaku membuat petasan hanya belajar dari laman berbagi vidio di Internet. Sedangkan bahan untuk pembuat petasan juga ia dapatkan hasil belanja online dengan bahan baku berupa pupuk untuk kelengkeng. “Rencana mau diterbangkan hari raya, tapi karena cuaca kurang mendukung baru diterbangkan jumat kemarin,” pungkas ASH.
