Minggu, 27 October 2024 06:00 UTC
FOGGING.Petugas Dinkes melakukan pengasapan (fogging) di Desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Kab. Probolinggo, Minggu, 27 Oktober 2024, untuk memberantas sarang nyamuk. Foto: Diskominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan fogging di Dusun Siem, Desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Minggu, 27 Oktober 2024.
Langkah ini dilakukan menyusul terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Glagah.
Fogging melibatkan berbagai pihak, mulai dari Penanggungjawab Program DBD Dinkes Probolinggo Sulistiani Trisnoharini hingga perangkat desa dan masyarakat setempat.
Sulistiani juga memberikan sosialisasi berupa Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait pencegahan DBD kepada warga.
BACA: 166 Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo Selama Tahun 2021, Satu Diantaranya Meninggal
Tim terdiri dari dua petugas fogging, satu pembantu fogger, petugas kesehatan lingkungan, tenaga medis dari Puskesmas Glagah, serta lima kader desa.
Menurut Sulistiani, peningkatan kasus DBD di wilayah Dusun Siem menjadi perhatian serius. “Dalam beberapa hari terakhir, satu keluarga mengalami tiga kasus DBD, dan ada beberapa warga lain yang mengalami gejala panas. Kondisi ini dipicu oleh barang-barang bekas seperti ban yang menjadi sarang nyamuk,” katanya.
Untuk menekan kepanikan warga, selain PSN 3M Plus, tim juga melakukan fogging di beberapa titik rawan.
“Fogging ini dilakukan untuk mengurangi populasi nyamuk dewasa, sementara PSN harus dilakukan rutin agar tidak ada jentik baru,” kata Sulistiani.
Program ini selaras dengan instruksi Bupati Probolinggo melalui kampanye Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik) yang menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
BACA: DBD di Kota Probolinggo Meningkat, Lima Bulan Terdapat 161 Kasus
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Hariawan Dwi Tamtomo mengingatkan pentingnya kegiatan PSN dilakukan secara rutin.
“Kami berharap setiap wilayah bisa mencapai Angka Bebas Jentik (ABJ) 100 persen dengan melakukan PSN setidaknya seminggu sekali,” ujarnya.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran DBD. Dengan lingkungan yang bersih, kita bersama bisa memutus rantai penularan,” kata Hariawan.
Kegiatan PSN 3M Plus dan fogging ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Sogaan untuk menjaga lingkungan dan mencegah terulangnya kasus DBD.