Rabu, 29 December 2021 23:40 UTC
FOGGING: Petugas dinas kesehatan saat melakukan upaya fooging atau pengasapan, di areal terdampak kasus DBD, Rabu 30 Desember 2021. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Selama kurun waktu setahun terakhir, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo tercatat ada 166 kasus. Jumlah kasus tertinggi, tercatat pada Maret lalu sebanyak 53 kasus.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica menyebutkan, merujuk jumlah kasus di bulan Maret, dilaporkan satu pasien diantaranya meninggal dunia.
dr Dewi mengatakan, disamping karena DBD pasien sampai meninggal, lantaran terinfeksi penyakit lainnya. "Untuk diagnosa sakit yang diderita pasien, ada gagal jantung juga," terang Dewi, Rabu 29 Desember 2021.
Berkaitan DBD sendiri, dr Dewi mengingatkan masyarakat, agar selalu menerapkan pola 3 M yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas.
Baca Juga: 26.541 Kader Kesehatan Dilibatkan Berantas DBD di Kota Surabaya
Menurutnya, pola 3M mesti diterapkan guna mencegah munculnya jentik nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah. "Utamanya di musim penghujan seperti sekarang, sering terjadi kasus DBD," ujarnya.
Merujuk data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, laporan kasus DBD pada Januari 2021 ada 6 kasus, Februari 19 kasus, Maret 53 kasus, April 8 kasus, Mei 11 kasus,
Lalu Juni 19 kasus, September 2 kasus, Oktober 12 kasus, November 1 kasus dan Desember 35 kasus. Sedangkan pada bulan Juli dan Agustus 2021, tidak ada laporan penyakit DBD.
Upaya menekan kasus DBD pun telah dilakukan, salah satunya lewat pengasapan atau fooging di areal yang dilaporkan adanya kasus DBD.