Senin, 28 June 2021 11:40 UTC
LUKIS MASKER. Siswa SD di Kebomas, Gresik, melukis bendera negara peserta Piala Eropa 2020 di masker dengan cat air, Rabu, 23 Juni 2021. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Surabaya – Kasus Covid-19 pada anak-anak melonjak. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia, satu dari delapan pasien Covid-19 adalah anak-anak. Adapun case fatality rate (rata-rata kasus kematian) terhadap pasien Covid-19 anak berada di rentang 3-5 persen.
Melihat data itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para orangtua waspada. Ia mengimbau agar tidak membawa anak keluar rumah kecuali urusan penting seperti kepentingan layanan kesehatan.
“Fakta ini harus menjadikan kita semakin waspada. Tidak usah bawa anak keluar rumah kalau itu tidak mendesak. Ajak anak bermain dan belajar di rumah saja," ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Senin, 28 Juni 2021.
BACA JUGA: Ketua PKK Kota Probolinggo Minta Orang Tua Lindungi Anak dari Covid-19
Mantan Menteri Sosial itu juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. “Saya harap orangtua bisa lebih bijak dalam menyikapi kecenderungan melonjaknya penyebaran Covid-19 saat ini," kata gubernur yang sudah dua kali terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri ini.
Menurutnya, klaster keluarga dalam beberapa pekan terakhir banyak ditemukan sebagai transmisi Covid-19. Karenanya, Khofifah mengajak orang tua waspada. Bila memiliki gejala terinfeksi Corona harus segera melalukan isolasi dan menjaga jarak dengan anak untuk sementara waktu.
BACA JUGA: Balita dan Anak Keluarga Tenaga Kesehatan di Probolinggo Positif Covid-19
"Klaster keluarga bahaya karena di rumah itu mungkin ada lansia, ibu hamil, serta ada anak kecil, orang tua yang kemungkinan dengan komorbid yang berpotensi lebih memburuk saat terinfeksi Corona," katanya.
"Kelompok rentan sangat mungkin ada di keluarga. Khusus anak-anak, mereka cenderung sulit mengutarakan gejala yang dirasakannya, maka orang tua perlu waspada," katanya.
Khofifah mengingatkan vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan. Kemungkinan tertular kembali dan menularkan virus masih sangat besar jika longgar terhadap protokol kesehatan atau jika ekosistemnya kurang mendukung.
