Logo

Kades Bedahlawak Targetkan Zero Sampah Berserakan di Wilayahnya

Reporter:,Editor:

Minggu, 11 May 2025 06:00 UTC

Kades Bedahlawak Targetkan Zero Sampah Berserakan di Wilayahnya

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir di Jombang. Foto: Dini

JATIMNET.COM, Jombang – Kebiasaan warga membuang sampah tidak pada tempatnya atau sembarangan sering kali menjadi tren di tengah kehidupan bermasyarakat.

Bahkan, sebagian warga seolah mengacuhkan rambu larangan pembuagan sampah di suatu lokasi. Kondisi ini mendorong Pemerintah Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang berinisiatif melakukan inovasi.

Desa tersebut memiliki cara cara tersendiri guna melawan pencemaran lingkungan yang disebabkan pembuangan sampah secara sembarangan. 

Melalui kolaborasi Pemerintah Desa (Pemdes) dan warga, pencemaran lingkungan dari sampah tidak lagi menjadi masalah utama. 

BACA: Hari Peduli Sampah, Gus Barra dan Forkopimda Mojokerto Aksi Bersih-Bersih

Padahal, awalnya tumpukan sampah di sepanjang tepi jalan hingga aliran sungai kerap memicu aroma busuk dan merusak pemandangan.

Melalui terobosan pengadaan tong sampah tiap rumah dan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) satu pintu, Desa Bedahlawak kini bisa memiliki jargon desa bebas sampah. 

Kepala Desa Bedahlawak, Masrum (59) menyebut ada beberapa faktor masyarakat membuang sampah sembarangan. Mulai dari kurangnya akses edukasi, lahan yang sempit hingga tak ada akses untuk pembuangan sampah. 

Ia mengakui, permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di Desa Bedahlawak. Ditemukannya warga membuang sampah di sembarang tempat, baik di pinggir jalan raya maupun di aliran sungai sering kali ditemui di berbagai wilayah perkotaan maupun pedesaan. 

BACA: Banyuwangi Bangun Dua SPA Terminal Sampah Berkapasitas 50 Ton

Maka, pemerintah desa berinisiatif mencoba mengurai masalah dan memberikan solusi, penanganan sampah di desanya dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

"Kami berpkir untuk bisa mengelola sampah harus diawali dari desa di bawah pengelolaan Bumdes," ucap Masrum kepada wartawan, Minggu, 11 Mei 2025.

Ia mengatakan, dulu banyak warga membuang sampah di tepi jalan bahkan di sungai. Namun, saat ini tidak terlihat lagi tumpukan sampah di sembarang tempat. Marsum menargetkan bisa sampai zero sampah berserakan. 

Setelah ada upaya penyediaan tong sampah setiap rumah dan retribusi untuk operasional pengangkatan sampah ke tempat pengelolaan luar biasa sampah berkurang. "Hampir tidak ada sampah di sungai dan pinggir jalan," ujarnya. 

“Tempat sampahnya kita berikan gratis diambilkan dari Dana Desa (DD), sementara iuran jasa pemungutan dan pengelolaan sampah Rp 10 ribu berdasarkan hasil sosialisasi,” jelasnya.

BACA: Kurangi Bau Sampah, DLH Lamongan Semprot Cairan Eco Lindi ke TPA Tambakrigadung

Rincian iuran Rp ribu itu, Rp2.500 untuk pengelolaan ke Dinas Lingkungan Hidup (LH), Rp 7.500 untuk operasional gaji yang mengambil, untuk armada juga," bebernya. 

Pihaknya berharap tidak ada tumpukan sampah mencemari lingkungan yang mengganggu kesehatan masyarakat di Desa Bedahlawak. 

"Secara ekonomi akan kita kelola sampah, dengan pemilahan agar menghasilkan pendapatan untuk desa," tandasnya.