Jumat, 03 October 2025 11:00 UTC
Petugas menyemprotkan disinfektan pada kantong jenazah korban runtuhnya gedung Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jumat, 3 Oktober 2025. Foto: Basarnas
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Jumlah korban meninggal dunia tragedi runtuhnya gedung tiga lantai di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah.
Selama pencarian hari kelima pada Jumat pagi hingga petang, 3 Oktober 2025, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan orang dalam kondisi meninggal dunia.
Dengan demikian, sudah 13 orang yang ditemukan meninggal dunia sejak pencarian hari pertama hingga kelima, Senin sore hingga Jumat petang, 29 September-3 Oktober 2025.
BACA: Gedung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Baru Dicor, Ini Penjelasan Pengasuh
Pada Jumat pagi hingga siang ditemukan lima jenazah dan Jumat sore hingga petang ditemukan tiga jenazah.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan tiga jenazah yang ditemukan sore hingga petang ditemukan pukul 17.15 hingga 17.30 WIB. Dua korban dievakuasi dari sektor A3 dan satu korban dari sektor A1.
BACA: Menteri Agama: Konstruksi Bangunan termasuk Pesantren Harus Mengacu Standar Keselamatan
"Sore hari ini secara beruntun pada pukul 17.15 WIB ditemukan satu korban lagi, kemudian pada 17.20 WIB ditemukan lagi, pada 17.30 WIB ditemukan satu korban lagi. Jadi update untuk sore hari ini ditemukan tambahan tiga lagi," ujar Nanang di Posko Gabungan, Jumat malam, 3 Oktober 2025.
Para korban tersebut langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan proses identifikasi lanjutan.
"Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk kembali diidentifikasi," tuturnya.
BACA: Rencana Evakuasi Puing di Ponpes Al Khoziny, Pakar ITS Ingatkan Dampak ke Bangunan Sekitar
Dengan tambahan delapan korban yang ditemukan Jumat pagi hingga petang, maka sudah 26 korban yang berhasil dievakuasi tim SAR selama lima hari pencarian.
Dari 26 korban itu, 13 orang ditemukan masih hidup dan 13 lainnya meninggal dunia di lokasi maupun di rumah sakit.
Total sementara korban dalam peristiwa ini sebanyak 116 orang dengan rincian 13 meninggal dunia dan 103 selamat. Namun diduga masih ada puluhan korban masih terjebak di dalam reruntuhan.
BACA: Menteri Agama: Santri yang Wafat akan Menjemput Orang Tuanya di Surga
Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban lainnya yang belum ditemukan. Dengan menggunakan alat berat, diharapkan hingga Minggu, 5 Oktober 2025, pencarian korban sudah rampung.
Dalam rangka identifikasi korban, tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih terus mengumpulkan DNA dari para orang tua santri yang anak-anaknya belum ditemukan dan diperkirakan sudah meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan selama lima hari.