Logo

Rencana Evakuasi Puing di Ponpes Al Khoziny, Pakar ITS Ingatkan Dampak ke Bangunan Sekitar

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 October 2025 05:30 UTC

Rencana Evakuasi Puing di Ponpes Al Khoziny, Pakar ITS Ingatkan Dampak ke Bangunan Sekitar

Muji Irmawan menjelaskan langsung beberapa kesalahan dalam pembangunan gedung Ponpes Al Khoziny, Rabu, 1 Oktober 2025.. Foto: Januar

JATIMNET.COM, Sidoarjo – Ahli Konstruksi dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Muji Irmawan menanggapi robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. 

Ia menilai insiden itu termasuk kegagalan struktur. Hal ini terlihat dari kerusakan parah pada kolom, balok, hingga pelat yang semuanya hancur total. Menurutnya, kerusakan itu menandakan bangunan runtuh sepenuhnya tanpa sisa penopang.

BACA: Berpacu Waktu, Tim SAR Suplai Minum dan Oksigen pada Santri Al Khoziny yang Terjebak

"Jadi ada sebagian elemen struktur yang terhubung dengan beberapa gedung di sekelilingnya. Alhamdulillah tidak sampai tertarik dengan keras sehingga langsung putus," ujar Muji di posko darurat, Rabu, 1 Oktober 2025.

Lokasi bangunan runtuh yang berdekatan dengan gedung sekitarnya menjadi atensi Tim SAR Gabungan. Proses evakuasi dilakukan dengan berhati-hati agar bangunan di sekitarnya tidak ikut ambruk.

BACA: Bekerja 24 Jam, Tim SAR Berganti Tiap Tiga Jam Selamatkan Santri Al Khoziny

"Ini menjadi konsen kita. Jangan sampai saat kita melakukan pergerakan atau pengambilan struktur sampai berdampak pada gedung sebelah, sehingga menyelamatkan gedung sebelah juga harus kita pikirkan," kata Muji.

Sementara terkait bangunan yang roboh, puing bangunan akan diangkat sedikit demi sedikit menggunakan teknologi canggih, sehingga membantu Tim SAR gabungan untuk mencapai korban yang belum bisa diselamatkan karena terhimpit reruntuhan bangunan.

BACA: Gedung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Baru Dicor, Ini Penjelasan Pengasuh

"(Terkait detail kegagalan konstruksi) itu teknis ya, tetapi kegagalan struktur adalah bahwa elemen strukturnya sudah gagal. Kalau kenapa dan sebagainya, kita belum melakukan penelitian dan pengecekan," kata Muji.

Bangunan berlantai tiga itu ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan salat asar di lantai bawah, Senin sore, 29 September 2025. 

Menurut pengasuh Ponpes Al Khoziny KH Abdus Salam Mujib, bangunan tersebut rencananya berlantai empat dan dibangun bertahap. 

Pengecoran di lantai 3 sedang dilaksanakan dan selesai Senin siang, namun Senin sorenya ambruk. 

BACA: Tragedi Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Jadi 3 Orang

Hingga Selasa, 30 September 2025, tercatat sudah 102 santri yang bisa menyelamatkan diri dan belasan di antaranya diselamatkan tim SAR. Sedangkan tiga santri meninggal dunia dan puluhan lainnya masih belum bisa diselamatkan.

Tiga santri yang meninggal dunia antara lain Maulana Affan Ibrahimafic, 15 tahun, warga Surabaya; Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya; dan Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Bangka Belitung. Ketiganya telah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.